Gereja Ilmu Kristen

Nama resmi Gereja ini dalam bahasa Indonesia adalah Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan (Inggris: The Church of Christ, Scientist).

Berapa jumlah pengikutnya, tidak ada yang dapat memastikan, kecuali Gereja Induk mereka di Boston, Massachusetts. Salah satu sumber memperkirakan Gereja ini mempunyai 2300 cabang dan 1600 di antaranya berada di Amerika Serikat. Sumber-sumber yang tidak resmi memperkirakan jumlah pemeluknya antara 150.000 sampai 400.000 orang.

Gereja ini berdiri pada tahun 1879, dan antara tahun 1890 sampai 1906, jumlah pengikutnya berkembang pesat dari 8.724 orang menjadi 55.000 orang. Pada tahun 1936, sebuah sensus di AS mencatat jumlah pemeluknya mencapai 268.915 orang. Namun pada tahun 1992, seorang peneliti, William Alnor melaporkan dalam Christian Research Journal bahwa keanggotaan Gereja ini telah merosot dari 268.000 pada tahun 1930-an menjadi 150.000 anggota pada 1992.

Gereja ini mempunyai sebuah suratkabar yang sangat dihormati laporan dan analisisnya, yakni Christian Science Monitor. Pada tahun 1992 jumlah terbitannya pun merosot menjadi 100.000 eksemplar dari 240.000 eksemplar pada tahun 1960-an.

Latar belakang

Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan didirikan oleh Ny. Mary Baker Eddy (16 Juli 1821 - 3 Desember 1910), yang sejak kecil sakit-sakitan. Pada usia 40-an tahun, Ny. Eddy berjumpa dengan Phineas P. Quimby yang melakukan banyak percobaan dengan penyembuhan alamiah melalui kekuatan pikiran. Ny. Eddy yang saat itu mengalami penderitaan tulang belakang, meminta pertolongan Quimby. Ia begitu terkesan oleh “kesembuhannya” sehingga ia yakin bahwa Quimby telah menemukan metode penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus.

Pada bulan Februari 1866, sebulan setelah kematian Quimby, Ny. Eddy tergelincir di kaki lima yang licin karena es yang mencair, sehingga punggungnya luka parah. Beberapa hari setelah kecelakaan itu, Ny. Eddy membaca kisah penyembuhan orang lumpuh di dalam Injil Matius, dan ia memperoleh ilham bahwa hanya Allah sajalah, yakni Pikiran Ilahi, yang mempunyai kuasa untuk menyembuhkan punggungnya. Ny. Eddy langsung sembuh dan ia pun membagikan penemuannya kepada orang lain.

Ny. Eddy percaya bahwa penyembuhan itu terjadi karena ia menyadari bahwa materi, dan itu termasuk penyakit, sesungguhnya tidak ada. Karena penyakit tidak ada, maka obat-obatan yang juga termasuk materi, tidak akan berguna untuk menyembuhkannya. Sebaliknya, penyakit hanya dapat dikalahkan dengan menggunakan kuasa pikiran.

Diilhami oleh keyakinannya bahwa penyembuhannya itu terjadi sebagai akibat dari kesadaran rohaninya terhadap Allah, Ny. Eddy mulai bekerja sebagai penyembuh ilahi. Ny. Eddy mulai menata prinsip-prinsip pemikiranannya dan menerbitkannya pada tahun 1875 dengan judul Science and Health, yang kemudian direvisinya menjadi [Science and Health with Key to Scriptures]. Pada tahun 1879 ia mempunyai cukup banyak pengikut untuk mendirikan Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan, di Boston. Untuk memperluas pelayanannya, pada tahun 1881 Ny. Eddy mendirikan Massachusetts Metaphysical College, dan National Christian Scientist Association pada tahun 1886. Usaha-usaha ini kemudian ditinggalkan, dan ia memusatkan perhatiannya pada Gereja Induk.

Untuk menghindari konflik dengan pengadilan Massachusetts, pada tahun 1901 Ny. Eddy memerintahkan para orang tua untuk mengizinkan anak-anak mereka divaksinasi. Ia juga mengakui bahwa tulang yang patah harus diserahkan penyembuhannya kepada dokter. Ia pun mengizinkan penggunaan penghilang rasa sakit apabila pasien mengalami rasa sakit yang luar biasa.

Pada tahun 1889 ia mengundurkan diri dari kepemimpinan gereja itu sehingga ia bisa merevisi kembali bukunya. Pada tahun 1910 ia meninggal dunia dalam usia 89 tahun. Setelah kematiannya, Gereja ini dipimpin oleh lima orang direktur tetap yang diangkat oleh Ny. Eddy. Di bawah kepemimpinan mereka, Gereja ini berkembang pesat, tetapi sejak tahun 1931, jumlah praktisinya menurun, bersamaan dengan menurunnya jumlah anggota Gereja.

Ajaran

Ny. Eddy merumuskan ajaran Christian Science sbb.: “Hukum Allah adalah hukum tentang kebaikan yang menafsirkan dan memperlihatkan Prinsip ilahi dan aturan keharmonisan universal.” Menurut Ny. Eddy, penyembuhan dan regenerasi dapat dicapai melalui pemahaman tentang hubungan manusia yang murni dan tidak bisa dihancurkan dengan Allah. Allah Bapa, kata Ny. Eddy, adalah Allah Pencipta, tetapi Ia sering kali tidak berkepribadian, dan bukan Allah yang akrab dengan manusia. Allah menciptakan manusia secara sempurna, sehingga manusia sesungguhnya tidak berdosa. Dosa sesungguhnya hanyalah masalah yang ada di dalam pikiran manusia belaka. Yesus dan Kristus adalah dua pribadi yang berbeda. Allah menciptakan Yesus sebagai manusia yang fana sesuai dengan gambar-Nya untuk memperlihatkan kepada manusia bagaimanakah anak yang ideal bagi Allah. Tetapi Yesus bukanlah Kristus, melainkan “penunjuk” kepada Kristus, karena ia adalah manusia pertama yang memahami Pikiran Ilahi (Allah). Kristus adalah keberadaan yang terpisah, suatu “keprihatinan rohani yang kekal,” yang “tidak mengalahkan kuasa jahat melainkan menunjukkan bahwa kuasa jahat itu sesungguhnya tidak mempunyai realitas di luar keyakinan kita atasnya.” Jadi, bahkan kematian pun sesungguhnya tidak ada. Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya, melainkan hanya sebuah peristiwa di dalam mimpi kefanaan, suatu pengalaman dari pikiran yang fana, bukan Pikiran ilahi.

Roh Kudus adalah Ilmu Pengetahuan Ilahi, suatu metode yang dapat menolong manusia mengenali dan menyembuhkan dirinya sendiri. Christian Science percaya bahwa Tritunggal sejati adalah Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih. Inilah Tritunggal Utama yang disebut Allah.

Penyembuhan terjadi bila manusia menyadari “klaim-klaim palsu materi.” Bila materi benar-benar tidak ada, maka obat-obatan pun tidak akan efektif dalam penyembuhan. Pengikut Christian Science lebih mengandalkan doa karena kuasa doa adalah yang paling ampuh untuk menolong mereka, karena kesatuan dengan Allah tidak mempunyai tempat bagi penyakit. Kesembuhan terjadi bila seseorang sadar bahwa ia adalah cerminan Allah. Anggota Christian Science percaya bahwa semua proses penyembuhan ini ilmiah dan dapat dijelaskan dengan penalaran rasional. Misalnya, Allah adalah satu-satunya yang ada. Ia adalah roh, bukan materi, sehingga segala sesuatu yang lainnya tidak bisa ada. Seseorang yang sakit bisa mempelajari hal ini hanya melalui ajaran-ajaran Ny. Eddy atau bersama-sama dengan seorang praktisi, yang menolong menjernihkan pikiran si pasien agar mendapatkan kesembuhan. Bila kesembuhan terjadi, dan pasiennya merasa lebih sehat, maka hukum-hukum Christian Science terbukti menang atas penyakit. Si pasien tidak hanya terbebas dari gejala-gejala penyakit, tetapi juga mengalami kebangunan rohani yang baru.

Inti pengajaran Christian Science dapat ditemukan dalam buku Science and Health with Key to the Scripture:

  1. Sebagai penganut Kebenaran, kami menerima Firman Alkitab yang diilhamkan sebagai pembimbing kami yang cukup menuju Kehidupan kekal.
  2. Kami mengakui dan mengagungkan Allah yang esa dan tertinggi serta kekal. Kami mengakui Anak-Nya Kristus yang esa, Roh Kudus atau Penghibur ilahi, dan manusia yang tercipta dalam gambar dan rupa Allah.
  3. Kami mengakui pengampunan dosa dari Allah dalam bentuk penghancuran atas dosa dan pemahaman rohani yang mengusir kuasa gelap sebagai sesuatu yang tidak nyata. Tetapi keyakinan akan dosa akan dihukum selama keyakinan itu tetap ada.
  4. Kami mengakui penebusan oleh Yesus sebagai bukti dari kasih ilahi yang ampuh, yang menyingkapkan kesatuan manusia dengan Allah melalui Kristus Yesus si Penunjuk Jalan, dan kami mengakui bahwa manusia diselamatkan melalui Kristus, melalui Kebenaran, Kehidupan, dan Kasih, sebagaimana diperlihatkan oleh Nabi Galilea dalam penyembuhan orang sakit dan dengan mengalahkan dosa dan kematian.
  5. Kami mengakui bahwa penyaliban Yesus dan kebangkitannya berfungsi untuk mengangkat iman kepada pemahaman atas Kehidupan kekal, bahkan dalam pengertian bahwa Jiwa, Roh adalah segala-galanya, dan materi sama sekali tidak ada.
  6. Dan kami berjanji dengan sungguh-sungguh untuk memperhatikan, dan berdoa memohon agar Pikiran yang juga ada di dalam Kristus Yesus itu tinggal di dalam kami, untuk melakukan kepada orang lain apa yang ingin agar mereka lakukan kepada kami; dan untuk bertindak penuh kasih, adil, dan murni.

Kebaktian

Kebaktian Christian Science berlangsung dengan sangat sederhana, tanpa ornamen atau simbolisme. Ini sama seperti pada masa hidupnya Ny. Eddy. Satu orang memimpin dengan membaca Alkitab dari King James Version dan satu orang lainnya membacakan bagian-bagian yang terkait dari Science and Health. Bacaan yang sama dibaca di seluruh dunia di setiap Gereja Christian Science.

Gereja ini tidak mempunyai pelayanan baptisan. Roti dan anggur tidak dilayankan dalam perjamuan kudus. Perjamuan kudus dipahami sebagai kesatuan dengan Allah melalui doa, sementara baptisan adalah regenerasi (pembaruan) yang terus-menerus terjadi.

Penyembuhan dilakukan oleh seorang praktisi yang mendapatkan lisensi dari Gereja Induk di Boston. Seorang praktisi dapat menyembuhkan dengan doa, bahkan dalam jarak ratusan dan ribuan mil, sama seperti ketika Yesus menyembuhkan hamba perempuan kepala pasukan Romawi (Matius 8:5-13) dan anak perempuan seorang Yunani (Markus 7:25-30). Untuk menjadi praktisi, seseorang harus menjalani pendidikan yang sistematik, entah dengan belajar sendiri atau melalui guru-guru yang bersertifikat, serta menunjukkan bukti-bukti karya penyembuhan yang berhasil.

Masalah

Penurunan jumlah anggota Christian Science tampaknya tidak bisa dipisahkan dari berbagai masalah yang dihadapi Gereja ini belakangan ini, khususnya dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan pelayanan kesehatan dan berbagai kasus tuntutan yang dihadapi Gereja ini dengan hukum. Ada sejumlah kasus yang dihadapi Gereja ini karena para pengikutnya dianggap lalai dalam memberikan atau mencarikan pelayanan kesehatan kepada anak-anak mereka.

Selain tuntutan hukum dan ganti rugi finansial yang dihadapi Gereja Christian Science, mereka juga menghadapi banyak masalah keuangan. Pada pertengahan tahun 1980-an, Gereja ini mengembangkan sebuah stasiun TV kabel 24 jam yang bernama The Monitor Channel, majalah bulanan World Monitor, dan sebuah stasiun radio bernama World Service untuk mendorong Gereja ini untuk memasuki abad media massa. Namun pada tahun 1988 usaha media ini ternyata merugikan Gereja hingga sekitar $500 juta.

Utang ini menyebabkan Christian Science Monitor mengurangi dananya, sehingga kualitas penerbitannya pun jauh berkurang. Akhirnya, pada musim semi 1992, ketua Gereja Induk mengundurkan diri, jaringan TV kabelnya ditutup, dan berbagai pelayanan medianya mengalami pengurangan dana yang drastik. Pada tahun 1997, Jennifer A. Milan, yang menulis untuk Sect or Cult melaporkan bahwa Gereja ini mengalami defisit sebesar $6,5 juta.

Pranala luar