Hari (dewa)

Lukisan Wisnu, Craft Museum, New Delhi, India

Hari adalah salah satu nama utama dewa Hindu Wisnu, yang berarti "dia yang menghilangkan" (dosa). Nama ini menyiratkan bahwa ia menghilangkan kegelapan dan ilusi, serta semua hambatan bagi kemajuan spiritual.

Dalam Vishnu Sahasranama di Mahabharata, Hari adalah nama Wisnu yang ke-650 dan dianggap sangat penting dalam tradisi Vaishnavisme. Sebagai sebutan penting bagi Wisnu, dewa pemelihara dalam agama Hindu, Hari memiliki makna yang mendalam bagi para penganutnya.

Etimologi

Kata Sansekerta "हरि" (Hari) berasal dari akar kata Proto-Indo-Eropa "*ǵʰel- bersinar; berkembang; hijau; kuning". Akar kata ini juga menghasilkan kata-kata dalam bahasa lain, seperti:

  • Persia: زر (zar) yang berarti "emas"
  • Yunani: χλωρός (khloros) yang berarti "hijau"
  • Slavia: зелен (zelen) yang berarti "hijau" dan золото (zoloto) yang berarti "emas"
  • Inggris: yellow (kuning) dan gold (emas)

Dari informasi ini, dapat disimpulkan bahwa kata "Hari" memiliki hubungan etimologis dengan konsep cahaya, warna, dan pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan makna "Hari" sebagai "dia yang menghilangkan kegelapan dan ilusi".

Selain itu, perlu diketahui bahwa kata "Hari" tidak hanya digunakan sebagai nama dewa Wisnu, tetapi juga dapat ditemukan dalam berbagai konteks lain dalam bahasa Sansekerta. Misalnya, "हरि" (Hari) dapat berarti "singa", "kuda", atau "monyet". Namun, dalam konteks keagamaan Hindu, "Hari" secara khusus merujuk pada Wisnu.

Seperti yang telah disebutkan, kata Sansekerta "हरि" (Hari) berasal dari akar kata Proto-Indo-Eropa "*ǵʰel-" yang memiliki arti "bersinar; berkembang; hijau; kuning". Akar kata yang sama ini juga muncul dalam kata Sansekerta lainnya, yaitu "हरिद्रा" (haridrā) yang berarti "kunyit".

"Haridrā" adalah kata Sansekerta untuk kunyit, tanaman rempah yang terkenal dengan warna kuning cerahnya. Warna kuning kunyit ini sesuai dengan salah satu arti dari akar kata "*ǵʰel-", yaitu "kuning". Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kata "haridrā" dikaitkan dengan akar kata yang sama dengan "Hari".

Kata "Hari" dalam bahasa Sanskerta memiliki akar kata kerja "hṛi" yang memiliki arti beragam, seperti "meraih", "merampas", atau "mencuri". Namun, dalam konteks Vaishnavisme, khususnya dalam komentar Adi Sankara pada Vishnu Sahasranama, "Hari" diartikan sebagai "menghilangkan atau menyingkirkan kejahatan atau dosa".

Dalam konteks ini, "Hari" merujuk pada Vishnu, yang dianggap sebagai dewa yang menghancurkan samsara. Samsara adalah siklus kelahiran dan kematian yang terus-menerus, yang menyebabkan keterikatan dan penderitaan. Vishnu, sebagai "Hari", hadir untuk menghilangkan keterikatan pada samsara ini, bersama dengan ketidaktahuan yang menjadi penyebabnya.

Menariknya, akar kata "hṛi" juga muncul dalam nama Siwa, yaitu "Hara". Hara diterjemahkan sebagai "perampas" atau "perusak". Meskipun keduanya menggunakan akar kata yang sama, konteks dan maknanya berbeda. Jika Hari lebih fokus pada penghapusan dosa dan samsara, Hara lebih menekankan pada aspek perusakan atau penghancuran.

Dalam agama India

Dalam agama Hindu

Kata "Hari" memiliki makna yang kaya dan beragam dalam tradisi Hindu, muncul dalam berbagai konteks dengan interpretasi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Harivamsha

Harivamsha adalah teks penting dalam tradisi Purana dan Itihasa. Secara harfiah berarti "silsilah Hari", teks ini menceritakan tentang silsilah dan keturunan dewa Hari (Wisnu).

  • Hari sebagai Nama Hewan

Sebagai nama hewan berwarna kuning kecoklatan, "Hari" dapat merujuk pada beberapa hewan, antara lain:

  1. Singa (juga merupakan nama zodiak Leo)
  2. Kuda coklat
  3. Monyet
  • Harī (Feminin)

Dalam epos Sansekerta, Harī yang feminin adalah nama bagi "ibu para monyet".

  • Harihara

Harihara adalah nama dewa gabungan dari Wisnu (Hari) dan Siwa (Hara). Penggabungan ini melambangkan kesatuan antara dua dewa utama dalam agama Hindu.

  • Hari sebagai Nama Kelas Dewa

Dalam Purana, "Hari" juga digunakan sebagai nama kelas dewa di bawah Manu keempat (manu tāmasa, "Manu Kegelapan").

  • Haridasa

Haridasa adalah gerakan bhakti yang berpusat pada Hari (Wisnu) yang berasal dari Karnataka. Gerakan ini menekankan pada cinta dan pengabdian kepada Hari sebagai jalan menuju pembebasan.

  • Hari dalam Tradisi Gaudiya Vaishnava

Dalam tradisi Gaudiya Vaishnava, "Hari" adalah nama lain dari Krishna dan Wisnu. Nama ini juga muncul dalam mahamantra Hare Krishna (Hare dapat menjadi bentuk vokatif dari Hari).

  • Hari Stuti dan Hari Stotra
  1. Hari Stuti adalah himne pujian kepada Wisnu yang disusun oleh Adi Shankara.
  2. Hari Stotra adalah himne Sansekerta yang juga ditujukan untuk memuji Wisnu.
  • Hari Om

Hari Om adalah mantra dan salam yang umum digunakan dalam tradisi Hindu. Mantra ini mengandung makna yang mendalam dan sering diucapkan saat meditasi atau upacara keagamaan.

Lihat juga