Kelimpahan alami unsur

Kelimpahan relatif unsur-unsur di Bumi
Kelimpahan relatif unsur-unsur di Bumi

Kelimpahan alami unsur (natural abundance, NA) dalam ilmu kimia mengacu kepada kelimpahan isotop-isotop suatu unsur kimia yang secara alami dapat ditemukan di satu planet. Massa atom (rata-rata bobot) isotop-isotop ini adalah massa atom satu unsur kimia seperti yang ditulis dalam tabel periodik. Kelimpahan isotop berbeda dari planet ke planet, bahkan juga dari tempat ke tempat di Bumi, tetapi tetap konstan setiap saat.

Sebagai contoh, uranium mempunyai tiga isotop yang dihasilkan secara alami: 238U, 235U dan 234U. Kelimpahan alami masing-masing berkisar antara 99.2739 - 99.2752%, 0.7198 - 0.7202%, dan 0.0050 - 0.0059%.[1] Apabila 100,000 atom uranium dianalisis, seseorang bisa menebak ada sekitar 99,275 atom 238U, 720 atom 235U, dan hanya 5 atau 6 atom 234U. Ini karena 238U jauh lebih stabil daripada 235U atau 234U, dan hal ini dapat dibuktikan dengan waktu paruh tiap isotop: 4.4468×109 tahun untuk 238U berbanding dengan 7.038×108 bagi 235U dan 245,500 tahun untuk 234U. Namun, kelimpahan alami suatu isotop juga dipengaruhi oleh kemungkinan pembuatannnya dalam sintesis nuklir (seperti dalam kasus samarium; 147Sm dan 148Sm yang bentuk radioaktifnya lebih banyak di alam daripada 144Sm yang stabil) dan juga oleh produksi suatu isotop melalui isotop alami radioaktif (seperti dalam kasus isotop timbal radiogenik).

Penyimpangan dari kelimpahan alami

Kelimpahan relatif unsur di tata surya
Kelimpahan alami relatif unsur di tata surya. (skala logaritmik)

Dari studi tentang Matahari dan meteorit-meteorit primitif, kini telah diketahui bahwa sistem tata surya awalnya memiliki komposisi isotop yang hampir homogen. Deviasi dari rata-rata galaktik (yang berubah) yang disampel secara lokal sekitar waktu ketika pembakaran inti Matahari dimulai, dapat secara umum diperhitungkan dengan pemeringkatan massa dan sejumlah terbatas peluruhan inti dan proses-proses transmutasi.[2] Ada juga bukti penyuntikan isotop-isotop berjangka panjang pendek (kini hilang) dari ledakan supernova terdekat yang mungkin telah memulai runtuhnya nebula matahari.[3] Jadi, penyimpangan dari kelimpahan alami di bumi biasanya dinyatakan dalam bagian per seribu (permil atau ‰) karena kurang dari satu persen (%).

Satu pengecualian untuk ini terletak di dalam butiran pramatahari yang ditemukan dalam meteorit primitif. Ia telah melewati proses penghomogenan, dan sering membawa tanda inti proses-proses sintesis nuklir tertentu yang membentuk unsur-unsur butiran ini.[4] Dalam materi ini, deviasi dari kelimpahan alami kadang kala diukur dalam faktor 100.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Uranium Isotopes, diakses tanggal 14 Maret 2012 
  2. ^ Robert N. Clayton (1978) Isotopic anomalies in the early solar system, Annual Review of Nuclear and Particle Science 28:501-522.
  3. ^ Ernst Zinner (2003) An isotopic view of the early solar system, Science 300:5617, 265-267.
  4. ^ Ernst Zinner (1998) Stellar nucleosynthesis and the isotopic composition of presolar grains from primitive meteorites, Annual Review of Earth and Planetary Sciences 26:147-188.

Pranala luar