Kisah-Kisah Beedle Si Juru Cerita

Buku Harry Potter
Kisah-Kisah Beedle Si Juru Cerita
PenulisJ. K. Rowling
IlustratorJ. K. Rowling
GenreFantasi
Tanggal lelang13 Desember 2007
(edisi tulisan tangan)
Tawaran£1.95 / $3.98 / 2.28 million
(Amazon.com)
PublikasiChildren's High Level Group
Tanggal Publikasi4 Desember 2008 (public editions)

Kisah-Kisah Beedle Si Juru Cerita (bahasa Inggris: The Tales of Beedle the Bard) merupakan sebuah buku cerita anak-anak penyihir yang disebutkan dalam Harry Potter and the Deathly Hallows. Setelah Penerbitan Deathly Hallows, Rowling mengarang dan menerbitkan edisi bertajuk yang sama dengan yang dipaparkan dalam Deathly Hallows; satu buku telah dilelang dengan harga £1.95 juta.[1][2]

Dalam serial

Menurut wasiat dari Albus Dumbledore telah meninggalkan suatu bukunya kepada Hermione Granger, Buku tersebut adalah cerita anak-anak yang sering diceritakan kepada anak-anak penyihir seperti Ron Weasley. Mengingat karakter Harry Potter dan Hermione Granger dibesarkan oleh Muggle. Mereka tidak tahu buku itu. Buku tersebut mempunyai salah satu kisah yaitu "The Tale of the Three Brothers" (Kisah Tiga Saudara). Di cerita tersebut terdapat simbol "Relikui Kematian". Xenophilius Lovegood menerangkan bahwa Relikui Kematian itu merupakan hadiah dari Kematian kepada kakak beradik Peverell

Edisi

Edisi buatan tangan

Pada penhujung tahun 2007, Rowling menyiapkan buku yang berjudul The Tales of Beedle the Bard, yang mempunyai lima kisah seperti yang tersebut di bawah. Rowling menulisnya sebagai tanda perpisahan kepada serial buku Harry Potter.[3] Hanya tujuh buku yang telah dia buat, semuanya ditulis tangan oleh Rowling. Setiap naskah berlapis kulit dan perak serta permata murah.

Edisi Umum

Sama seperti buku Fantastic Beasts and Where to Find Them dan Quidditch dari Masa ke Masa yang telah disebut di dalam novel serial Harry Potter yang telah dicetak ke seluruh dunia, buku The Tales of Beedle the Bard akan cetak dalam dua edisi yaitu edisi umum dan edisi terbatas yang akan memaparkan komentar dan catatan kaki dari Albus Dumbledore, Kepsek Hogwarts dan juga dari salah satu tokoh utama dalam serial tersebut. Edisi standar juga akan menampilkan ilustrasi yang telah dicetak dalam edisi tulisan tangan yang telah dilelang pada Disember 2007, dan juga pengenalan dari pengarang. Edisi terbatas menampilkan 10 ilustrasi dari J.K Rowling yang tidak pernah diterbitkan dalam edisi standar atau edisi original buatan tangan. Selain itu, turut disertakan pengenalan dalam bentuk tulisan tangan pengarang bagi setiap pembelian objek termasuk replika batu permata dan juga pita zamrud.[4][5]

Isi Cerita

Di dalam buku Harry Potter dan Relikui Kematian hanya empat kisah saja yang telah disebut kecuali kisah The Warlock's Hairy Heart .

  • Babbitty Rabbitty and her Cackling Stump (Babbitty Rabbitty dan Tunggul Terbahak)
  • The Fountain of Fair Fortune (Air Mancur Mujur Melimpah)
  • The Tale of the Three Brothers (Kisah Tiga Saudara)
  • The Warlock's Hairy Heart (Penyihir Hati Berbulu)
  • The Wizard and the Hopping Pot (Sang Penyihir dan Kuali Melompat)

Isi Buku

Babbitty Rabbitty and her Cackling Stump

Pada zaman dahulu, di suatu kawasan tanah yang jauh dan terasing, seorang Raja telah membuat keputusan untuk menyimpan segala kekuatan sihir yang ada di dunia ini hanya untuk dirinya saja. Dalam usahanya untuk mendapatkan semua kekuatan sihir itu, Raja perlu mengumpulkan semua para penyihir di dunia ini baik laki-laki atau perempuan dengan membentuk sebuah Pasukan Penangkap Penyihir yang mempunyai sekumpulan anjing liar. Tetapi, baginda terpaksa belajar dulu cara menggunakan sihir, oleh itu baginda telah mengadakan sayembara siapa yang bisa mengajari dia sihir. Bagaimanapun, tidak ada yang mau tampil dihadapnnya hingga muncul seorang Muggle yang berpura-pura menjadi seorang penyihir yang mencoba mengajari Raja itu cara menggunakan sihir itu sedangkan dia sendiri tidak mempunyai ilmu untuk menggunakan sihir.

Tidak lama kemudian, Muggle itu telah meminta upah dan harta atas apa yang diajrkan kepada dia, dan dia telah menyimpan segala upah itu di sebuah rumah yang kecil. Babbitty, tukang cuci Raja telah bersembunyi dan memperhatikan perbuatan Muggle ketika Muggle itu telah mematahkan dua ranting dari sebatang pohon dan berpura-pura itu sebagai tongkan sihir.

Sementara Raja dan Muggle itu sedang berlatih, mereka terdengar Babbitty tertawa terbahak-bahak dari rumah kecilnya. Hal ini menyebabkan Raja itu murka lalu berkata bahawa baginda akan menunjukkan kemahiran baru dia di hadapan Muggle tersebut. Bagaimanapun, Muggle itu mencoba untuk melarikan diri dengan berkata bahwa tidak dapat membantu Raja itu dan dia mempunyai urusan di kota. Tetapi, Raja itu telah mengancam bahwa ia akan mengirim tentara dia untuk mengejar Muggle tersebut dan jika ada orang yang mentertawakan dia ketika mencoba menghasilkan sihir, kepala Muggle tersebut akan dipenggal. Muggle itu kemudiannya menuju ke rumah Babbitty dan menyelidiki Babbitty yang ternyata penyihir asli.

Tanpa dapat berkata apa-apa, Babbitty setuju untuk membantu Muggle tersebut. Dia berkata kepada Babbitty bahawa Babbitty perlu bersembunyi di semak-semak keesokannya, dan akan mencoba agar Raja itu dapat melakukan sihir. lalu, Raja itu telah mengilangkan sebuah topi, mengapungkan seekor kuda, bagaimanapun ketika salah seorang penonton bertanya jika Raja itu mampu menghidupkan anjingnya yang sudah mati, Raja itu gagal dalam percobaanya. Babbitty tidak mampu berbuat apa-apa karena tidak ada mantra yang mampu menghidupkan benda mati. Para penonton telah mentertawakan baginda, dan baginda ingin tahu bagaimana sihirnya bisa gagal. Muggle itu telah menunjuk ke arah semak dan berkata bahwa terdapat seorang penyihir jahat yang sedang menghalangi sihir tersebut. Babbitty segera melarikan diri, dan anjing-anjing yang dikirim untuk mengejar dia, Babbitty "menghilang", menyebabkan anijing-anjing itu menabrak pada sebatang pohon.

Muggle itu berkata bahawa Babbitty telah menjadi pohon crabapple, dan pohon tersebut perlu ditebang. Lalu pohon itu ditebang. Semasa jumlah penonton mulai berkurang, mereka terdengar suara dari batang pohon yang telah ditebang tadi dan Babbitty memberitahu para penonton untuk membunuh penyihir tidak dengan ditebang, dan mereka perlu mengintrogasi Muggle itu sebagai bukti. Muggle itu akhirnya mengaku bahawa dia merupakan seorang penipu dan dia akan membuat hukuman mati atas orang yang dicederakan. Babbitty kemudian membuat permintaan untuk sebuah tugu didirikan untuk dia sebagai peringatan kepada mereka atas apa yang telah terjadi. Raja itu berjanji untuk melaksanakannya. Tidak lama kemudian, keluar seekor kelinci tua dari tunggul pohon tersebut dengan sebatang tongkat sakti di mulutnya, dan didapati bahawa dia merupakan seorang animagus yang akhirnya meninggalkan kerajaan itu. Maka, untuk selama-lamanya terdapat sebuah tugu Babbitty di atas tunggul tersebut.

The Fountain of Fair Fortune

Terdapat sebuah taman sihir tersembunyi yang dilindungi oleh "sihir yang kuat". Dalam setahun, seorang yang "rugi" disuruh untuk mencari jalan masuk ke Air Mancur, untuk mandi di dalamnya, dan mendapat "keberuntungan seumur hidup."

Mengetahui bahawa ini adalah satu-satunya cara untuk mengubah hidup, mereka yang penyihir atau tidak, berpergian dari pelosok kerajaan untuk mendapatkan peluang untuk memasuki taman tersebut. Disinilah tiga orang penyihir perempuan telah bertemu dan berbagi kisah duka masing-masing. Pertama ialah Asha, yang mengindap "sejenis penyakit yang tiada yang mampu menyembuhkan" yang berharap Air mancur itu dapat mengembalikan kesehatannya. Kedua ialah Altheda, yang telah dirampok dan dipermalukan oleh seorang penyihir. Dia berharap Air Mancur itu mampu menyembuhkan perasaan putus asanya dan juga membrantas kemiskinannya. Penyihir ketiga, Amata, yang telah ditinggalkan oleh kekasihnya, berharap Air Pancut tersebut itu dapat menyembuhkan perasaan "kesedihan dan rasa kerinduan untuk bersama" dirinya. Ketiganya berpendapat bahwa lebih baik mereka bekerjasama untuk mencari jalan ke Air Mancur tersebut. Pada cahaya yang pertama, satu retakan di dinding telah muncul dan "Creepers" ("Makhluk Merayap") telah keluar dari celahan taman dan melilitkan tubuhnya ke badan Asha, penyihir yang pertama tadi. Dia memegang Altheda yang ketika itu sedang memegang Amata. Namun, Amata yang turut terperangkap di dalam perisai seorang kesatria, menyebabkan keempat-empat mereka tadi termasuk Kesatria tadi ikut tertarik ke dalam taman tersebut melalui dinding tadi setelah Makhluk Merayap tadi merentap Asha.

Mengingat hanya seorang saja yang boleh mandi di dalam Air Mancur, dua penyihir yang pertama tadi kecewa dengan tindakan Amata yang mengajak seorang pesaing lagi. Kesatria itu yang tidak mempunyai kekuatan sihir yang mengenali ketiga wanita tadi sebagai penyihir, mengenalkan dirinya sebagai "Sir Luckless" dan ingin menarik diri daripada tantangan untuk mencari Air Mancur tersebut. Namun, Amata tetap tegas untuk mengajak kesatria masuk ke dalam kelompok tersebut.

Dalam perjalanan ke Air Pancut, kumpulan itu telah menghadapi tiga tantangan. Pertama, mereka terpaksa menghadapi seekor makhluk "cacing putih raksasa, kembung dan buta" yang meminta "bukti kesakitan". Sstelah beberapa cobaan menggunakan sihir dan cobaan lain yang tidak membuahkan hasil, Asha telah menangis karena tertekan tanpa menyadari bahwa titisan air mata itulah bentuk “bukti kesakitan” yang dicari yang akhirnya memuaskan hati cacing tersebut, yang akhirnya membolehkan keempat-empat mereka untuk masuk. Kemudian, mereka terpaksa melalui satu tebing yang curam dan mereka telah diminta untuk membayar "hasil usaha". Kemudian, mereka diminta untuk memanjat bukit yang menyebabkan mereka memakan waktu berjam-jam. Akhirnya, usaha Altheda yang menyorak kumpulannya akhirnya terbalas apabila titisan keringat terutama dari keningnya dijadikan bayaran “hasil usaha”. Akhirnya mereka terpaksa melintasi satu sungai dan mereka telah diminta untuk membayar “harta masa lalu”. Berbagai cobaan untuk melintasi sungai itu tidak membuahkan hasil sehingga Amata memikirkan suatu usaha yaitu dengan menggunakan tongkat sihirnya untuk membawa keluar ingatannya tentang kekasihnya yang telah meninggalkannya, lalu menitiskannya ke dalam sungai tersebut. Lalu batu tempat untuk berpijak muncul dan akhirnya mereka bisa melintasinya untuk ke arah Air Mancur, di mana mereka membuat keputusan siapa yang dapat mandi dengan Air Mancur tersebut.

Asha jatuh pingsan akibat keletihan dan hampir mati. Dia berada dalam keadaan yang amat sakit hingga tidak mampu untuk sampai ke Air Mancur dan telah meminta supaya kawan-kawannya tidak mengerakkan tubuhnya. Altheda dengan segera membuat ramuan yang mujarab dalam usaha untuk mneyegarkan tubuh Asha semula, dan akhirnya ramuan itu bisa memyembuhkan penyakit yang dialaminya selama ini selain daripada kelelahannya, dan kini dia tidak lagi perlukan Air Mancur tersebut. Dengan berhasil menyebuhkan Asha, Altheda kini sedar bahawa dia mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan orang lain dan cara baru untuk mendapat rezeki. Dia kini tidak lagi memerlukan air dari Air Mancur tersebut untuk menyembuhkan “perasaan putus asanya dan kemiskinannya”. Ahli sihir ketiga, Amata menyadari setelah dia menhgapuskan ingatannya tentang kekasihnya, dia kini baru dapat melihat sikap sebenarnya dari kekasihnya yaitu kejam dan tidak bertimbang rasa. Dia menyarankan supaya Sir Luckless yang patut diberi peluang atas keberaniannya. Si Kesatria yang kini sadar akan keberaniannya, dan Amata yang kini sudah menaruh harapan dalam hati Kesatria itu kini sadar yang dia sudah berjumpa dengan lelaki yang sesuai dengan dirinya. Keempatnya kini dengan impian yang masing-masing telah tercapai, berlalu pergi bersama-sama tanpa menyadari bahwa Air Mancur itu sebenarnya tidak mempunyai kekuatan apapun.

The Warlock's Hairy Heart

Tokoh utama adalah seorang pemuda sihir yang muda, kaya, tampan, kelemahannya adalah ketika ia emosi, dan berencana untuk menghalangi dirinya jatuh cinta, dengan menggunakan Ilmu Hitam. Pemuda itu yang terlalu terbawa-bawa dengan sikapnya yang percaya diri bahwa dirinya wajar dicemburui oleh orang lain karena kekuasaannya dan keteguhannya. Namun, pada suatu hari, dia terdengar percakapan antara dua orang pembantunya. Salah seorang pembantunya berasa kasihan pada tuannya, salah satu pembantu berkata bahwa orang seperti dia tidak pernah punya istri. Pemuda itu berencana untuk mencari seorang wanita yang cantik, berbakat dan kaya supaya dia dicemburui oleh orang lain.

Pemuda itu bertemu dengan wanita yang mempunyai sifat-sifat yang dicarinya. Wanita itu yang tertarik namun pada waktu yang sama rasa kurang setuju untuk menghadiri jamuan makan yang diadakan di kediaman pemuda itu. Pemuda itu coba untuk membuat wanita itu kagum apabila wanita itu berkata bahawa dia hanya akan percaya dengan kata-kata itu jika wanita itu menyangka pemuda itu mempunyai hati. Lalu, pemuda itu membawa wanita itu turun ke kawasan penjara di mana terdapat satu bekas sihir yang menempatkan hatinya yang masih berdetak.

Terlalu lama berpisah dengan tuannya, hati itu telah berbulu. Wanita itu meminta pemuda itu meletakkan hati itu semula ke dalam tubuhnya, dan pemuda itu melakukannya. Wanita itu yang gembira dengan tindakan lelaki itu memeluk tubuh lelaki tersebut. Namun, hati itu yang berada dalam keadaan yang terlalu parah kerana lama berpisah dengan badan menjadi semakin sekarat akibat kewangian rambut wanita itu dan kemulusan kulitnya yang menembus sampai hati tersebut.

Para tamu yang menghadiri jamuan itu mula tertanya-tanya di manakah tuan rumahnya. Lalu mereka mula mencari pemuda tersebut dan menjumpai pemuda itu di kawasan penjara. Pemuda itu sedang merangkak, sambil memegang-megang dan menjilat hati milik wanita tadi sementara wanita itu terbaring dengan luka di dadanya dan sudah tidak bernyawa. Pemuda itu coba untuk menukar hati miliknya dengan hati wanita itu. Namun, jantungnya yang kuat enggan mengizinkannya. Disebabkan tidak mau diperintah oleh hati sendiri, membuat keputusan untuk membelah dadanya dan mencabut keluar hatinya. Seketika, pemuda itu berada seperti di puncak kemenangan dengan sebuah hati bagi setiap tangan sebelum jatuh mati di atas mayat wanita tadi.

The Wizard and the Hopping Pot

Kisah ini merupakan sebuah cerita mengenai jasa seorang tua yang dengan bermurah hati menggunakan kuali untuk membuat ramuan. yang digunakan untuk membantu orang lain yang datang meminta bantuannya. Semasa kematiannya, dia meningggalkan semua harta milknya kepada satu-satunya anak tunggal lelakinya, yang tidak mewarisi sifat kemurahan hati ayahnya. Selepas kematian ayahnya, dia telah menjumpai satu sepatu dengan catatan dari ayahynya yang tertulis "Dengan harap, kamu tidak memerlukan ini lagi".

Karena ditinggalkan tanpa harta kecuali sebuah kuali, anak itu akan menutup pintu bagi setiap tamu yang datang untuk meminta bantuan. Tamu pertama datang adalah seorang wanita tua yang cucunya terjangkit kutil. Lalu, pintu ditutup, si anak mendengar bunyi dari dapur dan melihat kuali pemberian ayahnya mempunyai sebatang kaki yang ditumbuhi kutil. Tamu seterusnya adalah seorang lelaki tua yang datang dengan keledainya yang lapar yang tidak dapat bergerak untuk membantu lelaki tua itu untuk ke pasar untuk membeli barang makanan untuk keluarga orang tua itu yang sedang kelaparan. Sebaik saja si anak menutup pintu kali ini, kuali itu mulai berbunyi seperti keledai. Beberapa kejadian yang sama berlaku, sehinggalah si anak mengalah dan membuat keputusan untuk memanggil tamu-tamu tadi dan mula menawarkan bantuan sehingga dia menyelesaikan semua masalah yang dihadapi tamu-tamunya sehingga kuali itu memuntahkan satu sepatu misteri yang anehnya sama dengan kaki kuali yang kini tidak berisik, dan kedua si anak dan kuali itu berjalan ke arah matahari terbenam.

The Tale of the Three Brothers

Cerita ini satu-satunya cerita yang dijelaskan dengan panjang lebar dibanding empat cerita yang lain, dan telah ditreangkan dalam bab 21 buku Harry Potter dan Relikui Kematian. Di cerita ini, terdapat dua gambar bab yang digunakan yaitu tiga tengkorak dan yang di tengah terdapat simbol Relikui Kematian di dahinya.

Kisah ini menceritakan tiga kakak beradik yang berkelana bersama, setibanya di seberang sungai yang sulit untuk disebrangi. Mereka memunculkan jembatan ajaib yang merentangi sungat tersebut. Ketika di pertengahan jembatan, mereka bercakap-cakap dengan Kematian yang marah karena kehilangan tiga makan malamnya. Dia berpura-pura kagum dengan kehebatan mereka, lalu Kematian mengatakan bahwa semua yang ketiga kakak beradik minta akan di kabulkan. Saudara yang pertama minta tongkat sakti yang tidak terkalahkan. Saudara yang kedua minta kelebihan untuk memanggil orang mati. Saudara yang ketiga sadar akan niat jahat Kematian itu dan meminta satu cara untuk menghindari Kematianagar tidak mengikutinya. Kematian memberikan jubah ghaib. Setelah itu, tiga kakak beradik itu berpisah.

Saudara yang pertama, bangga dengan tongkat saktinya, dirampok ketika tidur dan dibunuh. Saudara yang kedua menggunakan kelebihannya untuk memanggil wanita yang dicintainya, yang mati sebelum sempat dinikahinya. Walau bagaimanapun, dia tidak puas karena hanya bisa memanggil arwah si perempuan lalu saudara yang kedua bunuh diri untuk ikut sang peremempuan. Bagi saudara yang ketiga, Kematian tidak bisa mencarinya, kerana dia selalu bersembunyi di jubah ghaib itu. Setelah bertahun-tahun berlalu, saudara yang terakhir itu melepas jubah itu dan menyerahkannya kepada anaknya. Bangga dengan tujuannya, dia menemui Kematian sebagai kawan lama dan memilih untuk 'pergi' bersama-sama kedua saudaranya agar "sebanding".

Referensi

Lihat Juga

Pranala luar