Maklumat (hukum)

Maklumat adalah pengumuman dari suatu hukum, yang sering dikaitkan dengan monarkisme. Hanya Paus dan berbagai pemimpin negara mikro yang hingga saat ini masih mengeluarkan maklumat.

Maklumat terkenal

  • Maklumat-maklumat Asoka, buatan Asoka Agung, dari kekaisaran Maurya pada masa pemerintahannya dari 272 SM sampai 231 SM.
  • Edictum perpetuum (129), sebuah revisi Kekaisaran dari Maklumat Praetor yang lama berdiri, sebuah dokumen periodik yang awalnya dimulai pada masa akhir Republik Romawi (sekitar 509-44 SM).
  • Maklumat Pajak-Pajak Maximum (301), oleh Kaisar Romawi Diokletianus. Maklumat tersebut mengupayakan reformasi sistem perpajakan dan penstabilan koin Romawi.
  • Maklumat Toleransi (311), buatan Galerius sebelum kematiannya. Proklamasi ini menghilangkan seluruh penolakan terhadap agama Kristen pada masa sebelumnya, memperbolehkan agama Kristen dan seluruh agama lainnya untuk dipratikan di seluruh Kekaisaran Romawi.
  • Maklumat Milano (313), buatan Konstantinus Agung, dan Licinius, tetrarki timur. Maklumat tersebut mendeklarasikan bahwa Kekaisaran Romawi akan netral dengan mengakui peribadatan agama, secara resmi mengakhiri seluruh penganiayaan agama yang dilakukan pemerintah, khususnya terhadap umat Kristen.
  • Maklumat Paris (614), buatan Clotaire II dari Neustria. Maklumat tersebut berupaya untuk mendirikan kerangka dengan menstandardisasikan proses pelantikan untuk para pejabat publik di seluruh bidang. Maklumat tersebut memberikan hak-hak kuno terhadap pada bangsawan, dan dipandang sebagai Magna Carta Prancis.
  • Maklumat Pistres (864), buatan Charles yang Botak. Maklumat tersebut mereformasikan angkatan darat Frankish Barat dan pendirian kivaleri Prancis terkenal pada Abad Pertengahan Tinggi. Maklumat tersebut juga memerintahkan kepala jembatan yang diperbentengkan untuk berhubungan dengan para pasukan Viking.
  • Maklumat Pengusiran (1290), buatan Raja Edward I dari Inggris. Maklumat tersebut memerintahkan pengusiran seluruh Yahudi dari Inggris dan penyitaan hak milik mereka.
  • Pemindahan agama paksa umat Muslim di Spanyol melalui serangkaian maklumat sejak 1500 hingga 1526.
  • Maklumat Worms (1521), buatan Parlemen Worms, dengan dipimpin Kaisar Romawi Suci Karl V. Maklumat tersebut mendeklarasikan bahwa Martin Luther telah melanggar hukum dan melarang siapapun untuk membaca atau menyimpan tulisan-tulisannya. Maklumat tersebut juga mengijinkan siapapun untuk membunuh Luther tanpa terkena hukuman.
  • Maklumat Deik Sakoku 1635. Maklumat Sakoku (Sakoku-rei, 鎖国令) dari tahun 1635 merupakan maklumat ketiga dari serangkaian maklumat yang dikeluarkan oleh Tokugawa Iemitsu (徳川 家光), shogun (将軍) di Jepang dari 1623 sampai 1651. Dekret tersebut merupakan salah satu dari beberapan aksi yang ditulis oleh Iemitsu untuk menyingkirkan pengaruh Katolik. Maklumat 1635 tersebut ditulis untuk dua komisioner Nagasaki (長崎), sebuah kota pelabuhan yang terletak di barat daya Jepang.
  • Maklumat Saint-Germain (1562), buatan Catherine de' Medici, Ratu Prancis, pada Januari 1562. Maklumat tersebut merupakan sebuah maklumat toleransi yang mensahkan keberadaan Protestan dan menegakan kebebasan berpikir dan peribadatan pribadi. Maklumat tersebut melarang peribadatan Huguenot di kota-kota (dimana konflik-konflik sangat mudah terjadi), namun mengijinkan sinode dan konsistori Protestan.
  • Maklumat Nantes (1598), buatan Raja Henry IV dari Prancis. Maklumat tersebut memberikan hak-hak substansial kepada seluruh Protestan Prancis (juga dikenal sebagai Huguenot) di Prancis, sebuah negara Katolik.
  • Maklumat Restitusi (1629), buatan Kaisar Romawi Suci Ferdinand II. Maklumat tersebut berupaya untuk mengembalikan pemukiman teritorial dan keagamaan setelah Perdamaian Augsburg (1555). Maklumat tersebut melarang sekulerisasi lahan dan properti yang dimiliki Gereja Katolik.
  • Maklumat Fontainebleau (1685), buatan Louis XIV dari Prancis. Maklumat tersebut menggantikan Maklumat Nantes (1598) dan memerintahkan penghancuran gereja-gereja Huguenot.
  • Maklumat Prancis buatan Menteri Keuangan Colbert (abad ke-17) yang memerintahkan untuk meningkatkan kualitas pakaian.
  • Maklumat Toleransi (1839), buatan Raja Kamehameha III dari Hawaii. Maklumat tersebut mengijinkan pendirian Gereja Katolik Hawaii.
  • Hatt-ı Hümayun 1856 (Maklumat Reformasi 1856) buatan Sultan Utsmaniyah Abdülmecid I, menjanjikan kesetaraan dalam pendidikan, pelantikan pemerintah, dan administrasi keadilan kepada seluruh pihak tanpa membeda-bedakan.

Lihat pula

Referensi