Nubuat

Nubuat (bahasa Inggris: prophecy) artinya menyatakan lebih dahulu peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, biasanya melalui perantaraan seorang atau lebih nabi.[1] Sebaliknya, orang yang mendapat nubuatan dapat mengaku/diakui sebagai seorang nabi.

Etimologi

Nubuat berasal dari bahasa Ibrani, נבצואח (nebuah) yang berarti prediksi, baik tertulis maupun lisan.

Dalam bahasa Inggris, kata prophecy (nabi: prophet) berasal dari bahasa Yunani, dari pro- "sebelum" ditambah akar kata dari phanai "mengatakan", menjadi "mengatakan sebelumnya" atau "meramalkan" (pernyataan). Nubuat adalah kata umum untuk menegaskan akan pewahyuan Kehendak Ilahi. Terkadang kata Yunani mantikê (Ketuhanan/Divination) juga diterjemahkan sebagai nubuatan. Sebagai contoh, R. W. Sharples menerjemahkan mantikê sebagai nubuatan di Alexander of Aphrodisias on Fate.[2]

Sejarah

Sepanjang sejarah, manusia telah mencari-cari pengetahuan akan peristiwa masa depan melalui individu-individu ataupun kelompok-kelompok yang dianggap memiliki bakat meramal. Sebagai contoh seperti kaum Orakel di Delphi pada masa Yunani kuno. Kebudayaan-kebudayaan lain di mana nubuat/ramalan memegang peranan penting di antaranya, Indian Amerika Utara, Mayan, Celtik, Druid, Tiongkok, Chaldean, Asiria, Mesir Kuno, Hindu, Yahudi, Tibet, Yunani, dan banyak dari tradisi Kekristenan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Pedoman Pokok-Pokok Alkitab: Nubuat
  2. ^ R. W. Sharples. Alexander of Aphrodisias on Fate. London: Duckworth, 2003.