Nurhaci
Nurhaci | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Khan dinasti Jin Akhir | |||||||||||||
Berkuasa | 17 Februari 1616 – 30 September 1626 | ||||||||||||
Pendahulu | Tidak Ada (Dinasti didirikan) | ||||||||||||
Penerus | Huang Taiji | ||||||||||||
Kaisar dari Dinasti Qing | |||||||||||||
Pendahulu | Tidak Ada (merupakan gelar kehormatan) | ||||||||||||
Penerus | Huang Taiji | ||||||||||||
Informasi pribadi | |||||||||||||
Kelahiran | 21 Februari 1559 | ||||||||||||
Kematian | 30 September 1626 Ningyuan, Manchuria | (umur 67)||||||||||||
Wangsa | Aisin Gioro Manchu:ᠠᡳ᠌ᠰᡳᠨ ᡤᡳᡠ᠋ᡵᠣ | ||||||||||||
| |||||||||||||
Ayah | Tǎkèshì | ||||||||||||
Ibu | Hitara Emeci, Permaisuri Xuan | ||||||||||||
Pasangan | Tunggiya Qingya Yehe-Nara Monggo Jerjer, Permaisuri Xiao Ci Gao Ula-Nara Abahai, Permaisuri Xiao Lie Wu 13 selir | ||||||||||||
Anak | Princess Donggo Cuyen, Putra Mahkota Daišan, Pangeran Li Abai, Adipati Zhen Tangguldai, Adipati Fu Manggūltai Putri Nunje Tabai, Adipati Fu Abatai Mangguji, Princess Hada Huang Taiji, Taizong Babutai, Adipati Zhen Degelei, Beile Mukushen Babuhai, Adipati Zhen Daughter Daughter Daughter Ajige, Pangeran Ying Laimbu, Adipati Fu Dorgon, Pangeran Rui Daughter Dodo, Pangeran Yu Fiyanggu |
Nurhaci (Manchu: ᠨᡠᡵᡤᠠᠴᡳ, nurgaci ; Mandarin: 努尔哈赤; Mandarin Tradisional: 努爾哈赤; pinyin: Nǔ'ěrhāchì; Nurhachi; 21 Februari 1559 – 30 September 1626) merupakan seorang kepala suku bangsa Manchu yang terkenal, berasal dari keluarga marga Aisin Gioro. Dia memimpin dari tahun 1616 hingga meninggal pada tahun 1626. Nurhaci yang merupakan seorang pemimpin yang gigih berusaha dan tekun dalam mencapai sesuatu tujuan. Pada tahun 1618, Nurhaci menyerang wilayah Dinasti Ming dan berhasil menguasai Liaoning. Nurhaci berhasil mengalahkan tentara Ming dan pada tahun 1626, Nurhaci meninggal dunia dan diganti oleh anaknya yaitu Huang Taiji yang kemudian mendirikan Dinasti Qing pada tahun 1644. Walaupun sebenarnya Dinasti Qing didirkan oleh Huang Taiji, akan tetapi Huang mengklaim kepada dunia bahwa ayahnya, Nurhaci merupakan kaisar pertama Dinasti Qing.
Awal Kehidupan
Nurhaci lahir pada tahun 1558, merupakan anggota keluarga Gioro dari suku yang berada ditepi sungai Suksuhu, Nurhaci juga mengklaim sebagai keturunan dari Mongke Temur, seorang tokoh kepala suku Mongol-Jurchen yang hidup sekitar 2 abad sebelumnya. Menurut catatan sejarah, pria muda itu tumbuh menjadi seorang prajurit di bawah pimpinan Jenderal Dinasti Ming, Li Chengliang di Fushun, di mana dia belajar budaya dan bahasa Mandarin. Dia memberi nama keluarganya (marga) Aisin Gioro sekitar tahun 1612, ketika dia secara resmi naik tahta sebagai Khan Dinasti Jin Akhir.
Tahun 1582, ayah Nurhaci, Taksi, dan kakeknya, Giocangga dibunuh dalam sebuah serangan di Gure oleh seorang Kepala Suku Jurchen lainnya yang menjadi rival mereka, Nikan Wailan ("Nikan Wailan berarti "sekretaris orang Tionghoa" dalam bahasa Jurchen, walaupun demikian keberadaannya diragukan beberapa sejarawan). Tahun berikutnya, ia menyatukan suku-suku Jurchen di sekitar wilayahnya.
Tahun 1584, saat berumur 25 tahun, Nurhaci menyerang Nikan Wailan di Tulun (juga merupakan wilayah Xibin sekarang), untuk membalaskan dendam ayah dan kakeknya, yang pada waktu itu hanya mewariskan 13 buah baju pelindung kepadanya. Nikan Wailan mengungsi ke Erhun, yang kemudian diserang lagi oleh Nurhaci pada tahun 1587. Nikan Wailan mengungsi lagi ke wilayah Li Chengliang. Li yang mempunyai kepentingan pribadi untuk menjalin hubungan dengan Nurhaci, menyerahkan Nikan Wailan kepadanya. Nurhaci segera mengeksekusi Nikan, kemudian dengan dukungan dari Li, Nurhaci memperkuat diri pada tahun selanjutnya.
Bersatunya Bangsa Jurchen
Pada tahun 1593, sembilan suku diantaranya Yehe, Hada, Ula, Hoifa, Khorchin, Sibe, Guwalca, Juseri dan Neyen menyerang Nurhaci tetapi semua dikalahkan dalam "Pertempuran Gure".
Dari tahun 1599 sampai dengan 1618, Nurhaci melanjutkan ekspansi penaklukan keempat suku Hulun. Tahun 1599, dia menyerang Hada dan berhasil menaklukkannya pada tahun 1603. Kemudian pada tahun 1607, Hoifa ditaklukkan, diikuti oleh Ula pada tahun 1613 dan akhirnya Yehe dan Kepala Sukunya, Gintaisi, pada "Pertempuran Sarhu" tahun 1619.
Pada tahun 1599, Nurhaci memerintahkan dua penerjemah, Erdeni Bagshi dan Dahai Jarguchi untuk menciptakan huruf Manchu dengan mengadopsi tulisan Mongol.
Tahun 1606, ia diberi gelar Kundulun Khan oleh Bangsa Mongol.
Tahun 1916, Nurhaci Khan dan mendirikan dinasti Jin (aisin gurun), yang terkadang disebut Jin Akhir sebagai rujukan pada dinasti Jin-nya suku Jurchen yang sudah ada pada abad ke-12. Ia membangun sebuah istana di Mukden (kini Shenyang, Liaoning). Nama "Jin Akhir" kemudian diganti dengan nama "Qing" oleh anaknya Huang Taiji setelah kematiannya pada tahun 1926. Walaupun demikian, Nurhaci tetap sering disebut sebagai pendiri Dinasti Qing.
Keluarga
Ayah: Taksi (塔克世)
Paman: Giocangga (覺昌安)
Ibu: Nyonya Hitara (喜塔拉氏)
Saudara kandung: Surhaci (蘇爾哈吉)
Istri dan Anak:
Permaisuri Utama
(大福晉)
- Hahana Jacing (哈哈納扎青)
(1560 - 1592) dari Klan Tunggiya.
Gelar anumerta: Selir Utama (元妃, pinyin: Yuán fēi)
- Gundei (袞代)
(? - 1620) dari Klan Fuca.
Gelar anumerta: Selir Utama (繼妃, pinyin: Jì fēi)
- Monggo Jerjer (孟古哲哲)
(1575 - 1603) dari Klan Yehe Nara.
Gelar anumerta: Permaisuri Xiao Ci Wu (孝慈武皇后), kemudian menjadi Permaisuri Xiao Ci Gao (孝慈高皇后)
- Abahai (阿巴亥)
(1590 - 1626) dari Klan Ula Nara.
Gelar anumerta: Permaisuri Xiao Lie Wu (孝烈武皇后)
- (nama pribadi tidak diketahui)
(1599 - 1666) dari Klan Khorchin Borjigit.
Gelar anumerta: Selir Shou Kang (壽康妃)
Permaisuri Kedua
(側福晉)
- (nama pribadi tidak diketahui)
dari Klan Irgen Gioro
- Nanakun (纳纳昆)
dari Klan Yehe Nara
Gundik
- (nama pribadi tidak diketahui)
dari Klan Joogiya
- (nama pribadi tidak diketahui)
dari Klan Niohuru
- Zhenge (真哥)
dari Klan Giyamut Gioro
- (nama pribadi tidak diketahui)
dari Klan Irgen Gioro
- (nama priibadi tidak diketahui)
dari Klan Sirin Gioro
- Daiyinzha (代因扎)
Anak:
- Nenzhe, Putri Duanzhuang
(1578 - 1652) - Cuyen, Putra Mahkota Guanglie
(1580 - 1615) - Daišan, Pangeran Li
(1583 - 1648) - Abai, Adipati Qinmin
(1585 - 1648) - Tanggūdai, Jendral Kejie
(1585 - 1640) - Manggūltai, beile
(1587 - 1633) - Yanzhe
(1587 - 1646) - Tabai, Adipati Quehou
(1589 - 1639) - Abatai, Pangeran Raoyu
(1589 - 1646) - Mangguji
(1590 - 1636) - Huang Taiji, Kaisar Taizong
(1592 - 1643) - Babutai, Adipati Kexi
(1592 - 1655) - Mukushen
(1595 - 1659) - Degelei, beile
(1597 - 1635) - Babuhai
(1597 - 1643) - Ajige, Pangeran Ying
(1605 - 1651) - Laimbu, Adipati Jiezhi
(1612 - 1646) - Dorgon, Pangeran Rui
(1612 - 1650) - Songgotu
(1612 - 1646) - Dodo, Pangeran Yu
(1614 - 1649) - Fiyanggu
(1620 - 1640)
Nurhaci Lahir: 1558 Meninggal: 30 September 1626
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Taksi |
Kepala Suku Jianzhou Jurchen 1583-1616 |
Diteruskan oleh: Huang Taiji |
Didahului oleh: - |
Khan Dinasti Jin 1616-1626 |