S.A.E. Nababan
Soritua Albert Ernst Nababan | |
---|---|
Ephorus HKBP ke-10 | |
Masa jabatan 1986 – 1998 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Tarutung, Silindung, Bataklanden, Keresidenan Tapanuli, Hindia Belanda | 24 Mei 1933
Meninggal | 8 Mei 2021 | (umur 87)
Suami/istri | Alida Lientje Lumbantobing, M.Sc. |
Anak | 3 |
Kerabat |
|
Pekerjaan | Pendeta |
Sunting kotak info • L • B |
Pdt. Dr. Soritua Albert Ernst Nababan, Ll.D. (disingkat sebagai S.A.E. Nababan; 24 Mei 1933 – 8 Mei 2021) adalah seorang pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan tokoh Kristen di Indonesia.
Riwayat Hidup
Ia menempuh pendidikannya di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta dan lulus pada 1956 dengan gelar Sarjana Theologia. Ia mendapat beasiswa dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Heidelberg dan lulus dengan gelar Doktor Theologia pada 1963.
Pada 1987—1998 ia menjabat sebagai Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), sebuah gereja beraliran Lutheran di Indonesia. Pada masa kepemimpinannya terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh HKBP (1992—1998). Jabatan-jabatan lain yang pernah dipegangnya Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia pada 1967—1984 dan kemudian Ketua Umum pada periode 1984—1987.
Nababan banyak terlibat dalam organisasi gereja di tingkat dunia. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Pemuda Dewan Gereja-gereja Asia (1963—1967) dan belakangan Presiden dari lembaga yang sama (1990—1995), Wakil Ketua dari Komite Sentral Dewan Gereja-gereja se-Dunia (1983—1998), Wakil Presiden Federasi Lutheran se-Dunia dan anggota Komite Eksekutif dari lembaga yang sama. Nababan juga menjabat sebagai Ketua pertama dari Vereinte Evangelische Mission (United Evangelical Mission) yaitu sebuah lembaga misi internasional yang terdiri atas 34 gereja anggota yang tersebar di Afrika, Asia, dan Jerman. Dalam Sidang Raya ke-9 Dewan Gereja-gereja se-Dunia di Porto Alegre, Brasil pada tahun 2006, Nababan terpilih menjadi salah seorang Presiden dari lembaga persekutuan gereja-gereja sedunia itu yang beranggotakan gereja-gereja Protestan dan Ortodoks.
Ide dan pemikirannya tentang bagaimana gereja harusnya bersikap di tengah masyarakat yang majemuk,serta seimbang dalam menyuarakan keadilan dan perdamaian telah diunggah di banyak forum.[1]
Kehidupan Pribadi
Keluarga
Nababan menikah dan mempunyai dua orang anak laki-laki, seorang anak perempuan serta dua orang cucu. Dua orang dari saudara-saudara kandungnya adalah Panda Nababan, anggota DPR Republik Indonesia dari PDI-P dan Asmara Nababan, tokoh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Putranya, Hotasi Nababan adalah Alumni ITB dan MIT serta pernah menjabat sebagai CEO Merpati Nusantara dan GE Indonesia.