Siprus Romawi adalah sebuah provinsi senatorial kecil dalam Kekaisaran Romawi. Meskipun merupakan provinsi kecil, wilayah tersebut memiliki banyak tempat ibadah dan berpengaruh dalam perdagangan Mediterania Timur, terutama produksi dan perdagangan tembaga Siprus. Karena terletak di posisi berpengaruh secara strategis di sepanjang rute perdagangan Mediterania Timur, Siprus dikontrol oleh kekuatan-kekuatan kekaisaran sepanjang milenium pertama SM, yang meliputi: Asiria, Mesir, Makedonia dan terutama Romawi. Siprus dianeksasi oleh Romawi pada 58 SM, tetapi sampai 22 SM saat Siprus menjadi provinsi senatorial resmi, kontrola tas pulau tersebut diperebutkan Romawi dan Ptolemaik.[1] Dari Pertempuran Aktion dari 31 SM sampai abad ke-7, Siprus dikuasai oleh Romawi. Siprus resmi menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi Timur pada 293 M.
Diambil dari Notitia Dignitatum. Administrasi provinsi dibentuk ulang dan Diokese ditetapkan oleh Diocletian, ~ 293. Prefektur praetoria permanen ditetapkan setelah kematian Konstantinus I. Kekaisaran dipisahkan permanen setelah tahun 395. Eksarkat Ravenna dan Africa ditetapkan setelah tahun 584. Setelah kehilangan teritori besar-besaran pada abad ke-7, provinsi-provinsi yang tersisa digantikan dengan sistem tema (themata) pada tahun 640–660, meskipun di Asia Minor dan bagian-bagian Yunani masih ada dengan sistem ini sampai awal abad ke-9.