Timbal dioksida

Timbal(IV) oksida
Timbal dioksida
Timbal dioksida
Nama
Nama IUPAC
Timbal(IV) oksida
Penanda
3DMet {3DMet}
Nomor EC
Nomor RTECS {value}
Nomor UN 1872
Sifat
PbO2
Massa molar 239.1988 g/mol
Penampilan bubuk hitam, coklat tua
Densitas 9.38 g/cm3
Titik lebur 290 °C (554 °F; 563 K) berdekomposisi
tidak dapat larut
Kelarutan dapat larut dalam asam asetat
tidak dapat larut dalam alkohol
Indeks bias (nD) 2.3
Struktur
heksagonal
Bahaya
Lembar data keselamatan External MSDS
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
Repr. Cat. 1/3
Berbahaya Xn (Xn)
Beracun bagi lingkungan N (N)
Frasa-R R61, R20/22, R33, R62, R50/53
Frasa-S S53, S45, S60, S61
Titik nyala Tidak mudah terbakar
Senyawa terkait
Kation lainnya
Karbon dioksida
Silikon dioksida
Germanium dioksida
Timah dioksida
Related
Timbal(II) oksida
Timbal(II,IV) oksida
Senyawa terkait
Talium(III) oksida
Bismut(III) oksida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Timbal(IV) oksida, juga disebut timbal dioksida, adalah senyawa kimia dengan rumus PbO2. Di dalam senyawa ini, timbal memiliki bilangan oksidasi sebesar +4; ikatan ini bersifat kovalen.[1] Senyawa ini tampak seperti bubuk hitam yang tidak berbau dan tidak dapat larut dalam air. Senyawa ini memiliki dua bentuk kristalin. Bentuk alfanya memiliki simetri ortorombik, pertama kali disintesiskan pada tahun 1941 dan ditemukan di alam dalam bentuk mineral skrutinit yang langka pada tahun 1988. Bentuk beta tetragonal yang lebih umum ditemukan pertama kali ditemukan dalam bentuk mineral platnerit sekitar tahun 1845 dan kemudian diproduksi secara sintetis. Timbal dioksida adalah oksidator yang kuat yang digunakan dalam proses pembuatan korek api, piroteknik, pewarna dan bahan kimia lainnya. Senyawa ini juga berperan penting dalam elektrokimia, khususnya dalam baterai asam timbal.

Reaksi

Timbal dioksida jika dipanaskan di udara akan berdekomposisi seperti ini:

PbO2 → Pb12O19 → Pb12O17 → Pb3O4 → PbO

Timbal dioksida bersifat amfoter. Senyawa ini akan larut dalam basa kuat dan membentuk ion hidroksiplumbat, [Pb(OH)6]2−:[2]

PbO2 + 2 NaOH + 2 H2O → Na2[Pb(OH)6]

Akibat ketidakstabilan kation Pb4+-nya, timbal dioksida bereaksi dengan asam panas dan kation timbalnya berubah menjadi Pb2+ yang lebih stabil. Reaksi ini juga melepaskan oksigen:[3]

2 PbO2 + 2 H2SO4 → 2 PbSO4 + 2 H2O + O2
2 PbO2 + 4 HNO3 → 2 Pb(NO3)2 + 2 H2O + O2
PbO2 + 4 HCl → PbCl2 + 2 H2O + Cl2

Timbal dioksida adalah oksidator yang kuat. Contoh reaksinya adalah sebagai berikut:[4]

2 MnSO4 + 5 PbO2 + 6 HNO3 → 2 HMnO4 + 2 PbSO4 + 3 Pb(NO3)2 + 2 H2O
2 Cr(OH)3 + 10 KOH + 3 PbO2 → 2 K2CrO4 + 3K 2PbO2 + 8 H2O

Pembuatan

Timbal dioksida diproduksi secara komersial dengan menggunakan beberapa metode. Contohnya adalah reaksi Pb3O4 dengan asam nitrat yang encer:[2][5]

Pb3O4 + 4 HNO3 → PbO2 + 2 Pb(NO3)2 + 2 H2O

Metode sintesis alternatif adalah dengan menggunakan metode elektrokimia.

Referensi

  1. ^ Meek, Terry L.; Garner, Leah D. (2005-02-01). "Electronegativity and the Bond Triangle". Journal of Chemical Education. 82 (2): 325. doi:10.1021/ed082p325. ISSN 0021-9584. 
  2. ^ a b Eagleson, Mary (1994). Concise Encyclopedia of Chemistry. Walter de Gruyter. hlm. 590. ISBN 3-11-011451-8. 
  3. ^ Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997), Chemistry of the Elements (edisi ke-2), Oxford: Butterworth-Heinemann, hlm. 386, ISBN 0-7506-3365-4 
  4. ^ Kumar De, Anil (2007). A Textbook of Inorganic Chemistry. New Age International. hlm. 387. ISBN 81-224-1384-6. 
  5. ^ Sutcliffe, Arthur (1930). Practical Chemistry for Advanced Students (edisi ke-1949). London: John Murray.