Xiang Yu

Infobox orangXiang Yu

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran29 Maret 232 SM Edit nilai pada Wikidata
Suqian Edit nilai pada Wikidata
Kematian202 SM Edit nilai pada Wikidata (29/30 tahun)
He County (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Penyebab kematianTenggelam Edit nilai pada Wikidata
Chinese sovereign (en) Terjemahkan
206 SM – 202 SM (death in office (en) Terjemahkan)
← Emperor Yi of Chu (en) TerjemahkanKaisar Gaozu dari Han → Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
Kelompok etnikChu people (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpolitikus Edit nilai pada Wikidata
Pangkat militerJenderal Besar Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Pasangan nikahConsort Yu (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata


Xiang Yu (项羽) (Hanzi: 项羽 ; pinyin: Xiàngyǔ; Han Kuno: *[ɡ]ˤroŋʔ *[ɢ]ʷ(r)aʔ (Baxter-Sagart); *ɡroːŋʔ *ɢʷaʔ (Zhengzhang Shangfang)). (232 SM – 202 SM) adalah keturunan dari kerajaan Chu (salah satu kerajaan kecil dinasti Qin). Ia sangat pandai strategi perang dan tidak pernah percaya terhadap ramalan atau takdir. menurutnya setiap ramalan atau takdir itu diciptakan sendiri oleh orang itu sendiri. Sehingga jika orang itu miskin berarti memang orang tersebut tidak mau berusaha untuk menjadi kaya. Ia bahkan tidak percaya tentang Yu Ji perempuan pembawa sial yang diramalkan. Ia bahkan mempersuntingnya. Termasuk pedang warisan keluarga Yu Ji yang sudah diramalkan bahwa setiap orang yang memilikinya pasti akan meninggal karena terhunus oleh pedang tersebut. Dan pada akhirnya Xiangyu meninggal dengan cara bunuh diri dengan menghunuskan pedang warisan keluarga Yu Ji seperti yang telah diramalkan.

Nama dan gelar

Marga Xiang Yu adalah Xiang (項) dan nama pemberiannya adalah Ji (籍). Ia dikenal dengan nama kehormatannya Yu (羽; ; ; Jyu5). Maka, ia dicatat dalam sejarah sebagai Xiang Yu.

Xiang Yu dikenal sebagai "Raja Hegemon Chu Barat" (西楚霸王; Xīchǔ bà wáng). Gelar ini terkadang disingkat menjadi "Ba Wang". Sejak kematian Xiang Yu, istilah "Ba Wang" merujuk secara khusus pada Xiang.

Pemberontakan melawan Dinasti Qin

Pertempuran Julu

Tentara Chu yang dipimpin oleh Song Yi dan Xiang Yu mencapai Anyang, agak jauh dari Julu (巨鹿; modern Xingtai, Hebei), tempat pasukan Zhao Xie mundur. Song Yi memerintahkan pasukannya untuk berkemah di sana selama 46 hari dan dia menolak menerima saran Xiang Yu untuk melanjutkan lebih jauh. Xiang Yu mengejutkan Song Yi dalam sebuah pertemuan dan membunuhnya dengan tuduhan makar. Bawahan Song Yi yang lain takut pada Xiang Yu sehingga mereka membiarkannya menjadi penjabat panglima tertinggi. Xiang Yu mengirim utusan untuk memberitahu Raja Huai II dan raja menyetujui perintah Xiang.

Pada 207 SM, Xiang Yu dan pasukannya maju menuju Julu dan dia mengirim Ying Bu dan Zhongli Mo untuk memimpin 20.000 pasukan garda depan yang kuat untuk menyeberangi sungai dan menyerang pasukan Qin yang dipimpin oleh Zhang Han, sementara dia mengikuti di belakang dengan mayoritas pasukan yang tersisa. Setelah menyeberangi sungai, Xiang Yu memerintahkan anak buahnya untuk menenggelamkan perahu mereka dan menghancurkan semua jatah makanan kecuali untuk tiga hari, untuk memaksa anak buahnya memilih antara menang melawan rintangan yang sangat besar dalam waktu tiga hari atau mati terjebak di depan tembok kota dengan tidak ada perbekalan atau harapan untuk melarikan diri. Meski kalah jumlah, pasukan Chu meraih kemenangan besar setelah sembilan pertempuran, mengalahkan 300.000 tentara Qin. Setelah pertempuran, pasukan pemberontak lainnya, termasuk yang bukan dari Chu, datang bergabung dengan Xiang Yu karena mengagumi keberanian bela dirinya. Ketika Xiang Yu menerima mereka di gerbang, para pemimpin pemberontak sangat takut padanya sehingga mereka berlutut dan bahkan tidak berani untuk menatapnya.

Zhang Han mengirimkan utusannya, Sima Xin menuju Xianyang untuk meminta bala bantuan pasukan dan materi dari istana kekaisaran Qin. Namun, kasim istana Zhao Gao menolak memberikan Zhang Han permintaan tersebut. Zhao Gao bahkan mengirim pembunuh untuk membunuh Sima Xin pada saat Sima Xin hendak kembali ke Zhang Han, tetapi ia selamat. Di keadaan yang sulit, Zhang Han dan 200,000 serdadu pasukan Qin menyerah kepada Xiang Yu pada musim panas 207. Namun, Xiang Yu menganggap pasukan Qin yang menyerah sebagai pasukan yang tidak loyal dan bertanggung jawab. Maka, Xiang Yu menghukum mereka mati dengan mengubur mereka hidup-hidup di Xin'an (新安; modern Yima, Henan). Zhang Han, Sima Xin dan Dong Yi diampuni dan ketiganya diberikan gelar raja. Xiang Yu mengangkat Zhang Han sebagai "Raja Yong", sedangkan Sima Xin dan Dong Yi masing-masing dianugerahi gelar "Raja Sai" dan "Raja Di". Ketiganya menjadi raja di daerah yang dikenal sebagai "Tiga Qin".

Jamuan Makan Hongmen

Setelah kemenangan besarnya di Pertempuran Julu, Xiang Yu mempersiapkan invasi menuju ke Guanzhong, daerah inti Dinasti Qin. Pada musim dingin 207 SM, Ziying, Qin San Shi menyerah kepada Liu Bang di ibukota Xianyang, mengakhiri Dinasti Qin. Saat Xiang Yu mencapai Lintasan Hangu, gerbang timur Guanzhong, ia melihat lintasan tersebut dikuasai oleh pasukan Liu Bang, sebuah tanda yang mengartikan bahwa Liu Bang sudah menguasai Guanzhong. Cao Wushang (曹無傷), bawahan Liu Bang, mengirim utusan untuk menemui Xiang Yu, mengatakan bahwa Liu akan menjadi Raja Guanzhong sesuai dengan janji Raja Huai II sebelumnya, sedangkan Ziying akan ditunjuk sebagai kanselir Liu. Xiang Yu sangat marah setelah mendengar itu. Saat itu, ia memiliki sekitar 400.000 tentara di bawah komandonya sementara Liu Bang hanya memiliki seperempat dari jumlah tersebut.

Atas dorongan kuat dari penasihatnya Fan Zeng, Xiang Yu mengundang Liu Bang untuk menghadiri pesta di Gerbang Hong dan berencana untuk membunuh Liu selama jamuan makan tersebut. Namun, Xiang Yu kemudian mendengarkan pamannya Xiang Bo dan memutuskan untuk mengampuni Liu Bang. Liu Bang melarikan diri saat jamuan makan dengan dalih pergi ke jamban.

Pranala luar