Lee Myung-bak
Lee Myung-bak | |
---|---|
이명박 | |
Presiden Korea Selatan ke-10 | |
Masa jabatan 25 Februari 2008 – 24 Februari 2013 | |
Perdana Menteri | Han Seung-soo Chung Un-chan Yoon Jeung-hyun (Pelaksana tugas) Kim Hwang-sik |
Wali kota Seoul | |
Masa jabatan 1 Juli 2002 – 30 Juni 2006 | |
Anggota Majelis Nasional | |
Masa jabatan 30 Mei 1996 – 21 Februari 1998 | |
Pendahulu Lee Jong-chan | |
Daerah pemilihan | Jongno (Seoul) |
Masa jabatan 30 Mei 1992 – 29 Mei 1996 | |
Daerah pemilihan | Representasi proposional |
Informasi pribadi | |
Lahir | 19 Desember 1941 Osaka, Kekaisaran Jepang |
Partai politik | Partai Saenuri |
Suami/istri | Kim Yoon-ok (1970–sekarang) |
Anak | Joo-yeon Seung-yeon Soo-yeon Si-hyung |
Alma mater | Universitas Korea |
Agama | Presbiterian |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B |
Lee Myung-bak | |
Hangul | 이명박 |
---|---|
Hanja | |
Alih Aksara | I Myeong-bak |
McCune–Reischauer | Yi Myŏngbak |
Lee Myung-bak (Korea: 이명박, diucapkan [i.mʲʌŋ.bak̚]) (lahir 19 Desember 1941) adalah presiden Korea Selatan sejak 25 Februari 2008 hingga 25 Februari 2013. Sebelum menjadi presiden, ia pernah menjabat CEO Hyundai Engineering and Construction dan wali kota Seoul. Dari istri bernama Kim Yoon-ok, Lee memperoleh tiga anak perempuan dan satu anak laki-laki. Kakak tertuanya bernama Lee Sang-deuk, seorang politikus Korea Selatan. Lee adalah seorang penganut Gereja Presbiterian Somang. Ia lulus dari Universitas Korea dan mendapat gelar kehormatan dari Universitas Paris Diderot pada 31 Mei 2011.
Kehidupan Awal
Pada 1970-an, Lee terlibat dalam proyek jembatan besar di Malaysia dan dekat dengan Wakil Perdana Menteri Mahathir Mohamad.[1][2]
Lee dikenang sebagai presiden yang berhasil mengubah pendekatan pemerintah Korea Selatan terhadap Korea Utara, memilih strategi garis keras untuk menghadapi provokasi dari Utara, sambil menyokong dialog regional dengan Rusia, RRC, dan Jepang. Di bawah pemerintahan Lee, Korea Selatan meningkatkan visibilitas dan pengaruhnya di arena global, dan terpilih sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G-20 Seoul 2010. Ia adalah anggota Partai Besar Nasional (Grand National Party). Sebagai wali kota Seoul, ia dikenal dengan kebijakan-kebijakan kontroversialnya seperti restorasi Cheonggyecheon. Ia mengakhiri masa jabatan lima tahunnya sebagai presiden pada 25 Februari 2013 untuk kemudian digantikan oleh Park Geun-hye.
Tanda Kehormatan
Dalam Negeri
Luar Negeri
- Peru :
- Grand Cross of the Order of the Sun of Peru (2008)
- Kazakhstan :
- Order of the Golden Eagle (2009)
- Italia :
- Knight Grand Cross with Collar of the Order of Merit of the Italian Republic (OMRI) (2009)[3]
- Uni Emirat Arab :
- Collar of the Order of Zayed (2011)
- Denmark :
- Knight of the Order of the Elephant (RE) (2011)
- Swedia :
- Knight of the Royal Order of the Seraphim (RSerafO) (2012)
- Indonesia :
Lainnya
Didahului oleh: Goh Kun |
Wali kota Seoul 2002–2006 |
Diteruskan oleh: Oh Se-hoon |
Didahului oleh: Roh Moo-hyun |
Presiden Korea Selatan 2008-2012 |
Diteruskan oleh: Park Geun-hye |
Pratayang referensi
- ^ Finch, Steve; Mullins, Jeremy (2009-10-22). "South Korean president visits today for signings". www.phnompenhpost.com (dalam bahasa Inggris).
- ^ "말레이시아의 '國父' 마하티르 전 총리". m.monthly.chosun.com (dalam bahasa Korea). 2011-05-18.
- ^ "Lee S.E. Myung-bak Decorato di Gran Cordone, Cavaliere di Gran Croce Ordine al Merito della Repubblica Italiana" (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 12 February 2024.
- ^ "SBY Beri Penghargaan Bintang Adipurna kepada Presiden Korsel". detikcom. Detik News. 8 November 2012. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Lee to visit Indonesia, Thailand for democracy forum, economic cooperation talks". The Korea Herald. 2012-11-04. Diakses tanggal 2022-09-19.