Paus Adrianus II

Paus

Adrianus II
Awal masa kepausan
867
Akhir masa kepausan
872
PendahuluNikolaus I Agung
PenerusYohanes VIII
Informasi pribadi
Nama lahirtidak diketahui
Lahir792
Roma, Italia
Meninggal872
tempat tidak diketahui
Paus lainnya yang bernama Adrianus

Paus Adrianus II adalah Paus Gereja Katolik Roma yang memimpin dari tanggal 14 Desember 867 hingga wafatnya pada tanggal 14 Desember 872. Ia dikenal sebagai salah satu paus yang menonjol pada abad ke-9, menghadapi berbagai tantangan politik dan gerejawi di tengah keruntuhan Kekaisaran Karoling. Adrianus II menggantikan Paus Nikolaus I yang Agung dan melanjutkan kebijakan yang bertujuan menjaga otonomi Gereja dalam menghadapi pengaruh kekuasaan sekuler.

Kehidupan Awal

Adrianus II dilahirkan di Roma pada tahun 792 dalam keluarga bangsawan Romawi. Ayahnya, Talarus, dikenal sebagai seorang anggota masyarakat terkemuka di Roma. Sebelum diangkat menjadi Paus, Adrianus telah melayani Gereja sebagai seorang imam selama beberapa dekade. Dalam perjalanannya, ia dikenal karena kesalehan, hikmat, dan kebijaksanaannya dalam menyelesaikan masalah-masalah rohani maupun duniawi.

Pemilihan sebagai Paus

Ketika Paus Nikolaus I wafat, Adrianus II dipilih sebagai penerusnya setelah melewati pertimbangan panjang oleh para kardinal. Pemilihannya didasarkan pada reputasinya yang saleh dan sikapnya yang penuh kasih. Adrianus awalnya enggan menerima jabatan ini karena merasa tidak layak, namun akhirnya menerima tugas tersebut sebagai panggilan ilahi.

Kepemimpinan dan Kebijakan

  1. Hubungan dengan Kekaisaran Karoling: Pada masa kepemimpinannya, Adrianus II harus menghadapi keretakan dalam Kekaisaran Karoling. Kekaisaran yang sebelumnya bersatu di bawah Charlemagne kini terpecah karena perebutan kekuasaan antara keturunan Charlemagne. Adrianus memainkan peran sebagai mediator dalam perselisihan tersebut, menyerukan perdamaian dan persatuan.
  2. Masalah Gereja di Timur: Adrianus II menghadapi tantangan besar dari Gereja Timur dalam perpecahan besar (Skisma Fotius). Ia melanjutkan kebijakan pendahulunya untuk menegakkan otoritas Paus atas seluruh Gereja, namun berusaha meredakan konflik dengan mengadakan Konsili Konstantinopel IV (869–870). Konsili ini mengutuk Fotius dan mempertegas ajaran Gereja yang benar sesuai dengan tradisi apostolik.
  3. Konsili Konstantinopel IV: Adrianus mengirim perwakilannya ke Konsili Konstantinopel IV, di mana keputusan-keputusan penting diambil untuk menyelesaikan skisma. Konsili ini juga mempertegas supremasi Tahta Suci Roma dan menjamin kesatuan ajaran Gereja di Timur dan Barat.
  4. Pendidikan dan Kebijakan Pastoral: Adrianus II sangat peduli terhadap pendidikan klerus dan umat. Ia mendorong penyalinan dan penyebaran manuskrip-manuskrip Alkitab serta tulisan-tulisan para Bapa Gereja. Kebijakan pastoralnya menekankan pentingnya hidup suci, pelayanan kasih, dan penyebaran Injil ke daerah-daerah yang belum mengenal Kristus.

Kehidupan Pribadi

Adrianus II adalah salah satu dari sedikit paus dalam sejarah yang pernah menikah sebelum menjadi imam. Istrinya, Stefania, dan anak perempuan mereka, meninggal dunia sebelum ia ditahbiskan menjadi imam. Kehilangan ini mendorongnya untuk mendedikasikan hidup sepenuhnya bagi pelayanan Gereja.

Wafat dan Warisan

Adrianus II wafat pada tanggal 14 Desember 872 di Roma. Ia dimakamkan di Basilika Santo Petrus. Masa kepemimpinannya dikenang sebagai masa yang penuh tantangan namun juga sebagai periode yang memperkokoh otoritas Gereja Roma. Adrianus dikenal sebagai seorang pemimpin yang rendah hati, bijaksana, dan setia kepada panggilannya.


Didahului oleh:
Nikolaus I Agung
Paus
867872
Diteruskan oleh:
Yohanes VIII

Referensi

  • "Liber Pontificalis"
  • Duffy, Eamon. Saints and Sinners: A History of the Popes.
  • Kelly, J.N.D. The Oxford Dictionary of Popes.