Tionghoa-Mauritius

Sino-Mauritian
Jumlah populasi
35,000
3% dari populasi Mauritian (2010)[1]
Daerah dengan populasi signifikan
Separuh Port Louis, dengan sejumlah kecil di seluruh belahan pulau tersebut[2][3]
Bahasa
Kreol Mauritian, Prancis, Inggris,[4] Tionghoa (umumnya Hakka dan Kanton)[2][5]
Agama
Katolik Roma, Taoisme, Buddhisme, lain-lain[6]
Kelompok etnik terkait
Orang Tionghoa di Madagaskar, Sino-Réunionnais, Sino-Seychellois, Tionghoa Afrika Selatan[7]

Orang Mauritius keturunan Tionghoa, juga dikenal sebagai Sino-Mauritian, adalah orang Mauritius yang leluhur etnis mereka berasal dari Tiongkok. Sino-Mauritian meliputi sekitar 3% dari populasi lokal.[1]

Referensi

Catatan

  1. ^ a b Background Note: Mauritius, U.S. Department of State: U.S. Department of State, 2010, diakses tanggal 2012-03-24 
  2. ^ a b Eriksen 1998, hlm. 81
  3. ^ "Mauritius". State.gov. Diakses tanggal 17 August 2018. 
  4. ^ Peringatan pengutipan: <ref> Pratayang tanda dengan nama Leclerc 2007 tidak dapat ditampilkan karena didefinisikan di luar bagian saat ini atau tidak didefinisikan sama sekali.
  5. ^ Peringatan pengutipan: <ref> Pratayang tanda dengan nama Pan 1994 62 tidak dapat ditampilkan karena didefinisikan di luar bagian saat ini atau tidak didefinisikan sama sekali.
  6. ^ Eriksen 1998, hlm. 82
  7. ^ Pan 2004, hlm. 62

Sumber

  • Bissoonauth, Anu; Offord, Malcolm (2001), "Language Use of Mauritian Adolescents in Education" (PDF), Journal of Multilingual and Multicultural Development, 22 (5), diakses tanggal 2008-10-27 [pranala nonaktif permanen]
  • Brautigam, Deborah (2003), "Local Entrepreneurship in Southeast Asia and Sub-Saharan Africa: Networks and Linkages to the Global Economy", dalam Aryeetey, Ernest; Court, Julius; Weder, Beatrice; et al., Asia and Africa in the Global Economy, United Nations University Press, hlm. 106–128, ISBN 978-92-808-1089-9 
  • Eisenlohr, Patrick (2004), "Register levels of Ethno-National Purity: The ethnicization of language and community in Mauritius", Language in Society, 33 (01): 59–80, doi:10.1017/S0047404504031033 
  • Eriksen, Thomas Hylland (1998), Common Denominators: Nation-building and Compromise in Mauritius, Berg Publishers, ISBN 978-1-85973-959-4 
  • Eriksen, Thomas Hylland (1999), "Tu dimunn pu vini kreol: The Mauritian creole and the concept of creolization", Creolization Seminar, Transnational Communities (PDF), University of Oxford, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-11-22, diakses tanggal 2009-01-10 
  • Eriksen, Thomas Hylland (2004), "Ethnicity, class, and the 1999 Mauritian riots", dalam May, Stephen; Modood, Tariq; Squires, Judith, Ethnicity, Nationalism, and Minority Rights, Cambridge University Press, hlm. 78–95, ISBN 978-0-521-60317-1 
  • Leclerc, Jacques (2007), "Île Maurice", L'aménagement linguistique dans le monde, Université Laval de Québec, diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-20, diakses tanggal 2009-01-10 
  • Nyíri, Pál (2007), "Chinese in the Soviet Union, 1922-1989", Chinese in Eastern Europe and Russia: A Middleman Minority in a Transnational era, Routledge, ISBN 978-0-415-44686-0 
  • Pan, Lynn (1994), Sons of the Yellow Emperor: A History of the Chinese Diaspora, Kodansha Globe, ISBN 978-1-56836-032-4 
  • Song, Shuyun (2001), "毛里求斯华人今昔 (Mauritius' Overseas Chinese, Today and Yesterday)", At Home and Overseas, All-China Federation of Returned Overseas Chinese (7): 38–43, diakses tanggal 2008-10-27 
  • Yap, Melanie; Leong Man, Dianne (1996), Colour, Confusion, and Concessions: The History of the Chinese in South Africa, Hong Kong University Press, ISBN 978-962-209-424-6 
  • Zhao, Huijun (1999), "毛里求斯华人社会语言概况 (The Language Use of Sino-Mauritians)" (PDF), Fangyan, South China Normal University (3): 238–244, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-09-29, diakses tanggal 2008-10-27