Joseph Priestley

Joseph Priestley oleh Ellen Sharples (1794)[1]

Joseph Priestley FRS (/ˈprstli/;[2] 24 Maret [K.J.: 13 Maret] 1733 – 6 Februari 1804) adalah seorang filsuf, rohaniawan, teolog, pengajar, ahli ilmu politik dan ahli kimia berkebangsaan Inggris yang telah menerbitkan lebih dari 150 buku. Ia dikenal luas sebagai penemu oksigen,[3] yang diisolasi dalam keadaan gas, meskipun Carl Wilhelm Scheele dan Antoine Lavoisier turut memiliki klaim yang kuat terhadap penemuan tersebut.[4]

Semasa hidupnya, Priestley telah membangun reputasi ilmiah berkat temuan air sodanya, tulisan-tulisannya mengenai kelistrikan, serta penemuannya atas beberapa "udara" (gas), termasuk salah satu yang dikenal adalah udara yang disebut Priestley sebagai "udara tak berflogiston" (oksigen). Namun, keteguhan Priestley untuk mempertahankan teori flogiston dan menolak apa yang kemudian menjadi revolusi kimia membuatnya terisolasi dari komunitas ilmiah.

Keilmuan Priestley selaras dengan teologinya, dan ia secara konsisten mencoba untuk menggabungkan rasionalisme Pencerahan dengan teisme Kekristenan.[5] Dalam naskah metafisiknya, Priestley mencoba untuk menggabungkan teisme, materialisme, dan determinisme, suatu usaha yang disebut-sebut "berani dan orisinal".[6] Ia percaya bahwa pemahaman yang baik terhadap dunia alam mampu mendorong kemajuan manusia dan pada akhirnya membawanya pada Kekristenan milenium.[6] Priestley, yang sangat percaya akan pertukaran ide yang bebas dan terbuka, menyuarakan toleransi dan persamaan hak bagi kelompok Pengingkar, yang mengarahkannya dalam mempelopori Unitarianisme di Inggris. Terbitan-terbitan Priestley yang penuh dengan kontroversi, ditambah dengan dukungannya terhadap Revolusi Perancis, menimbulkan kecurigaan masyarakat dan pemerintah; ia kemudian dipaksa meninggalkan kediamannya pada tahun 1791, mula-mula ke London lalu kemudian ke Amerika Serikat, setelah sekumpulan perusuh membakar habis rumah serta gerejanya di Birmingham. Ia menghabiskan sepuluh tahun terakhir masa hidupnya di Northumberland County, Pennsylvania.

Sebagai seorang cendekiawan dan pengajar semasa hidupnya, Priestley juga berkontribusi secara signifikan pada pedagogi, termasuk dalam publikasi karya seminarnya mengenai tata bahasa Inggris serta buku-bukunya mengenai sejarah. Tulisannya yang bertema pendidikan tersebut merupakan satu di antara berbagai karya populer Priestley. Karya metafisiknya, namun, merupakan karyanya yang paling berpengaruh cukup lama. Karya tersebut dianggap sebagai sumber primer bagi utilitarianisme oleh sejumlah filsuf seperti Jeremy Bentham, John Stuart Mill, dan Herbert Spencer.

Penemu Gas

Biografi

Kehidupan awal dan pendidikan (1733–1755)

Rumah kelahiran Priestley di Fieldhead, Birstall, West Yorkshire – sekitar enam mil (10 km) barat laut Leeds[7]

Priestley dilahirkan dari sebuah keluarga Pengingkar (yaitu kelompok kepercayaan yang tidak sesuai dengan Gereja Inggris) yang mapan di Birstall, sebuah daerah dekat Batley di West Riding of Yorkshire. Ia adalah anak tertua dari enam bersaudara, dari pasangan Mary Swift dan Jonas Priestley, seorang penyelesai kain. Untuk meringankan beban ibunya, Priestley tinggal bersama kakeknya ketika ia berusia sekitar satu tahun. Lima tahun kemudian ia kembali ke rumahnya setelah ibunya meninggal dunia. Ketika ayahnya menikah kembali pada tahun 1741, Priestley tinggal bersama bibi dan pamannya yang kaya dan tidak memiliki anak, Sarah dan John Keighley, di sebuah rumah yang berjarak 3 mil (4,8 km) dari Fieldhead.[8] Karena Priestley terlalu cepat dewasa—pada usia empat tahun ia mampu secara sempurna mengulang seluruh 107 pertanyaan dan jawaban dari Katekismus Kecil Westminster—bibinya mencari pendidikan yang terbaik bagi anak tersebut, menginginkannya menjadi seorang pendeta. Selama masa mudanya, Priestley bersekolah di sebuah sekolah lokal di mana ia mempelajari bahasa Yunani, Latin dan Ibrani.[9]

Kemudian, Priestley menyusun gagasan untuk mengabdikan dirinya pada kehidupan religius; namun, pada masa remajanya, penyakit paru-paru yang serius (mungkin tuberkulosis) memaksanya untuk keluar dari sekolah sementara dan menunda ambisinya untuk menjadi pendeta dan teolog. Segera setelah kesehatannya memulih ia kembali dengan antusiasme yang lebih besar pada kegiatan-kegiatan intelektual, dan dalam waktu singkat, ia mempelajari bahasa Perancis, Italia, Jerman, Suryani, Arab, dan Kasdim dengan sempurna, pada saat yang sama ia mempelajari geometri, aljabar dan bidang matematika lainnya. Ia dididik saat itu oleh Rev. George Haggerstone, yang pertama kali mengenalkannya dengan matematika tingkat tinggi, filsafat alam, logika, dan metafisika melalui karya-karya Isaac Watts, Willem 's Gravesande, dan John Locke.[10]

Dengan pengalaman yang luar biasa di bawah kendalinya, ia kembali pada gagasan untuk mendalami teologi, meskipun pada saat itu ia sudah mulai secara serius mempertanyakan beberapa dogma kepercayaan Calvinis yang telah diwariskan oleh para tetuanya.[8][11]

Akademi Daventry

Ia menjalani studi di Akademi Pengingkar (Dissenting Academy) di Daventry, Northamptonshire, pada tahun 1752.[12] Pengingkar (Dissenter), sebuah kelompok kepercayaan yang dinamakan demikian karena keengganan mereka untuk menyesuaikan diri dengan Gereja Inggris, dihambat untuk dapat menjalani studi di universitas-universitas Inggris melalui Undang-Undang Penyeragaman (Act of Uniformity; 1662). Priestley menerima pendidikan yang sangat baik dalam bidang filsafat, sains, bahasa dan literatur di Daventry, yang membuatnya menjadi seorang “pemikir bebas yang berapi-api” dalam keagamaan. Ia meninggalkan doktrin Calvinis mengenai dosa asal dan penebusan dosa, dan menganut Unitarianisme rasional yang menolak Trinitas dan menegaskan kesempurnaan manusia.[13]

Di Daventry, Priestley muda berkesempatan untuk menjadi terbiasa dengan eksperimen ilmiah dan praktek yang biasa dilakukan fisikawan, bahan kimia, dan cendekiawan lain dari ilmu alam (ahli botani, ahli zoologi, dan lainnya); pada saat yang sama ia mendalami studi agamanya. Priestley kemudian menulis bahwa buku yang sangat mempengaruhinya, disamping Alkitab, adalah Observations on Man (1749) karya David Hartley. Hartley mencoba untuk membangun suatu filsafat Kekristenan yang menyatakan bahwa "fakta" agama dan moral dapat dibuktikan secara ilmiah, suatu tujuan yang mengilhami Priestley sepanjang hidupnya. Pada tahun ketiganya di Daventry, Priestley mengabdikan diri pada kependetaan, yang ia gambarkan sebagai "yang paling mulia diantara semua profesi".[14]

Kehidupan di Needham Market dan Nantwich (1755–1761)

Halaman pembuka Rudiments of English Grammar (1761)

Setelah lulus dari Daventry, Priestley kemudian mengelola Kongregasi Needham Market di Suffolk, dan ia menetap di sana selama tiga tahun. Robert Schofield, penulis biografi modern utama Priestley menggambarkan "panggilan" pertamanya pada tahun 1755 tersebut sebagai suatu "kesalahan" baik bagi Priestley maupun kongregasi tersebut.[15] Selama itu, pertanyaan mengenai Calvinisme terus menyiksanya, yang menguji pelayanan kependetaannya, serta membuat hari-harinya semakin berat. Ia menjadi kurang populer di kalangan anggota komunitas kongregasi tersebut setelah mereka mendeteksi kepercayaan Priestley yang lemah. Ia juga mempresentasikan rangkaian ceramah ilmiah bertajuk "Use of the Globes" yang jauh lebih sukses.[16]

Rekan-rekan Priestley di Daventry membantunya untuk mendapat posisi lain. Pada tahun 1758 ia akhirnya pindah ke Nantwich, Cheshire, dan tinggal di Sweetbriar Hall. Kongregasi di tempat ini jauh lebih liberal dan toleran, tidak mempedulikan heterodoksi yang dimiliki Priestley. Di sana, Priestley merasa sangat nyaman sehingga mampu memberikan layanan yang berharga kepada masyarakat, yang kemudian menghasilkan banyak tawaran mengajar bagi dirinya. Ia pun berhasil mendirikan sebuah sekolah. Dengan pekerjaannya sebagai seorang pengajar, selain memperoleh reputasi mengajar yang baik, Priestley berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang memungkinkannya untuk mendapatkan bahan-bahan untuk studi dan penelitiannya. Pada usia 28 tahun, Priestley yang saat itu tertarik pada bahasa, menghasilkan tulisan yang berjudul The Rudiments of English Grammar (bahasa Indonesia: Dasar-dasar Tata bahasa Inggris).[17] Tulisan tersebut merupakan penjelasan Priestley mengenai tata bahasa Inggris seperti yang dipelajari saat ini, membuat para cendekiawan abad ke-20 menjulukinya sebagai "salah satu ahli tata bahasa yang hebat di masanya".[18] Setelah penerbitan Rudiments, Akademi Warrington menawarinya posisi mengajar pada tahun 1761,[19] yang ia terima dan membuatnya pindah ke Warrington.[20]

Kehidupan di Warrington (1761–1767)

Mary Priestley, oleh Carl F. von Breda (1793);[21] putri pandai besi Isaac Wilkinson, saudara perempuan dari industrialis John Wilkinson

Pada tahun 1761, Priestley pindah ke Warrington dan bekerja sebagai pengajar bahasa dan retorika modern di Akademi Warrington, walaupun ia lebih suka untuk mengajar bidang matematika dan filsafat alam. Di sana ia menghabiskan enam tahun masa hidupnya yang Priestley sendiri selalu mengingatnya sebagai hal paling membahagiakan sepanjang kariernya;[20] dan, jauh dari keterbatasannya pada beberapa jenis bahasa, ia menjadi sangat populer di antara para siswa serta rekan sejawatnya berkat pengajaran dan ceramahnya mengenai isu-isu politik, fakta-fakta sejarah yang terkait saat itu, kemajuan dan penemuan sains di masa itu serta penulis klasik Inggris yang hebat, seperti Shakespeare (1564-1616) dan Milton (1608-1674).

Pada tanggal 23 Juni 1762, Priestley menikahi Mary Wilkinson dari Wrexham. Terkait pernikahannya tersebut, Priestley menulis:

Ini membuktikan sebuah hubungan yang sangat cocok dan bahagia, istriku adalah seorang wanita yang sangat perhatian, berkat membaca, memiliki ketabahan dan kekuatan pikiran yang tinggi, serta temperamen dalam tingkat tertinggi yang penuh kasih sayang dan murah hati; sangat memperhatikan perasaan orang lain, dan sangat sedikit bagi dirinya sendiri. Dan juga, (ia) sangat mahir dengan segala sesuatu yang terkait dengan urusan rumah tangga, ia membebaskanku sepenuhnya dari hal-hal semacam itu, yang membuatku dapat mencurahkan seluruh waktuku untuk melakukan studi, dan pekerjaan lainnya.[22]

Pada 17 April 1763, pasangan ini dikaruniai seorang putri yang mereka namai Sarah, diambil dari nama bibi Priestley.[23]

Pengajar dan sejarawan

Seluruh buku yang diterbitkan Priestley ketika berada di Warrington menekankan studi kesejarahan; Priestley menganggap buku-bukunya tersebut penting untuk kesuksesan duniawi serta pertumbuhan agama. Ia menulis sejumlah sejarah terkait sains dan Kekristenan dalam upaya untuk mengungkapkan kemajuan umat manusia dan, secara paradoks, hilangnya "agama Kristen primitif" yang murni.[24]

Suatu versi teredaksi dari A New Chart of History (1765); Priestley percaya bahwa peta ini mampu "memperlihatkan" para siswanya "gambaran yang adil mengenai pertumbuhan, kemajuan, ruang lingkup, durasi, dan keadaan kontemporer dari seluruh kekaisaran besar yang pernah ada di dunia"[25]

Dalam Essay on a Course of Liberal Education for Civil and Active Life (1765),[26] Lectures on History and General Policy (1788), dan karya-karyanya yang lain, Priestley berpendapat bahwa pendidikan kaum muda harus mengantisipasi kebutuhan praktis mereka di masa depan. Prinsip kebutuhan ini memberikan panduan bagi calon siswanya di Warrington terhadap pilihan mata pelajaran yang ingin mereka kuasai. Ia merekomendasikan bahasa modern daripada bahasa klasik serta sejarah modern daripada sejarah kuno. Beberapa cendekiawan di bidang pendidikan menggambarkan Priestley sebagai penulis Inggris paling penting dalam bidang pendidikan di antara penulis abad ke-17 John Locke dan penulis abad ke-19 Herbert Spencer.[27] Lectures on History diterima dengan baik dan diterapkan oleh banyak institusi pendidikan, seperti New College di Hackney, Universitas Brown, Princeton, Yale, dan Cambridge.[28] Priestley merancang dua Chart sebagai alat bantu edukasi visual bagi Lectures-nya.[29] Chart tersebut sesungguhnya merupakan linimasa; buku-buku ini digambarkan sebagai linimasa paling berpengaruh yang diterbitkan pada abad ke-18.[30] Kedua buku tersebut populer selama beberapa dekade, dan wali amanat Warrington sangat terkesan dengan ceramah dan karya Priestley tersebut sehingga mereka mengatur agar Universitas Edinburgh memberikannya gelar Doktor Hukum pada tahun 1764.[31]

Karya dalam kelistrikan

"Mesin listrik bagi eksperimentalis amatir" karya Priestley, digambarkan dalam edisi pertama Familiar Introduction to the Study of Electricity (1768)

Atmosfer Warrington yang merangsang intelektualitasnya, terkadang disebut sebagai "Athena di Utara" (Inggris) selama abad ke-18, sangat mendorong minat Priestley pada filsafat alam. Ia memberi kuliah mengenai anatomi dan melakukan percobaan mengenai suhu dengan pengajar Warrington lainnya, rekannya John Seddon.[32] Terlepas dari jadwal mengajar Priestley yang sibuk, ia memutuskan untuk menulis sejarah kelistrikan. Rekan-rekannya memperkenalkannya dengan sejumlah ahli eksperimen utama dalam bidang ini di Britania Raya—John Canton, William Watson, dan Benjamin Franklin yang saat itu tengah berkunjung ke sana—yang mendorong Priestley untuk melakukan percobaan yang ia ingin masukkan dalam sejarahnya. Minat Priestley dalam bidang sains meningkat setelah pertemuannya dengan ilmuwan Amerika Benjamin Franklin pada tahun 1765, yang membuatnya mulai mengadakan percobaan dengan listrik. Dalam proses mereplikasi percobaan orang lain, Priestley tertarik dengan pertanyaan yang tak terjawab dan diminta untuk melakukan percobaan dengan rancangannya sendiri.[33]

Ia menerbitkan The History and Present State of Electricity, with Orginal Experiments setebal 700 halaman pada tahun 1767 dan mendapat sambutan positif.[34] Dalam karyanya ini, Priestley menggunakan sejarah untuk menunjukkan bahwa kemajuan ilmiah lebih bergantung pada akumulasi "fakta-fakta baru" yang dapat ditemukan oleh siapa pun selain pada wawasan teoretis dari beberapa pria jenius. Preferensi Priestley pada "fakta" daripada "hipotesis" dalam sains sejalan dengan keyakinan Pengingkarnya (dissenting) bahwa prasangka dan dogma dalam bentuk apa pun menghadirkan hambatan bagi penyelidikan individu dan penilaian pribadi.

Setengah bagian pertama dari naskah ini membahas sejarah studi kelistrikan hingga tahun 1766; bagian kedua–dan yang paling berpengaruh–merupakan penjelasan teori kelistrikan kontemporer serta saran untuk penelitian selanjutnya. Priestley melaporkan beberapa penemuannya dalam bagian kedua ini, seperti konduktivitas arang dan zat-zat lain serta malaran antara konduktor dan non-konduktor.[35] Penemuan ini membalikkan apa yang ia gambarkan sebagai "salah satu aturan listrik paling awal dan yang paling diterima secara universal", bahwa hanya air dan logam yang mampu menghantarkan listrik. Percobaan ini serta percobaan lainnya mengenai sifat kelistrikan bahan dan efek kelistrikan pada perubahan kimia memperlihatkan minat awal dan berkelanjutan Priestley terkait zat kimia dan kelistrikan.[36] Berdasarkan percobaan dengan bola bermuatan, Priestley merupakan salah satu di antara peneliti yang pertama kali mengusulkan bahwa gaya listrik mengikuti hukum kuadrat terbalik, serupa dengan hukum Newton mengenai gravitasi universal.[37][38] Namun, ia tidak menggeneralisasi atau mengelaborasi hal ini,[35] dan hukum umum dari penemuan ini pada akhirnya dicetuskan oleh fisikawan Perancis Charles-Augustin de Coulomb pada tahun 1780-an.

Atas dasar percobaan tersebut serta karya Chart-nya, rekan-rekannya seperti Canton, Franklin, Watson, dan Richard Price sangat terkesan sehingga mereka mengusulkannya menjadi anggota Royal Society dan pada tahun 1766 ia diterima sebagai anggota Royal Society of London.[39] Jalur investigasi ini menginspirasinya untuk mengembangkan "bidang eksperimen asli yang lebih besar" di bidang selain listrik.

Kehidupan di Leeds (1767–1773)

Potret Priestley yang dikenal sebagai potret "Leeds" (sktr. 1763)

Pada bulan September 1767, Priestley dan keluarganya meninggalkan Warrington dan pindah ke Leeds akibat kondisi keuangan serta kondisi kesehatan istrinya, dan ia menjabat sebagai pendeta di Kapel Mill Hill. Di Leeds, Priestley dan istrinya dikaruniai dua orang putra: Joseph junior yang lahir pada 24 Juli 1768 serta William tiga tahun kemudian.

Di Leeds, keproduktifan Priestley dalam menulis terus mengalir. Ia menerbitkan 2 buku politik, Essay on the First Principles of Government pada 1768[40] dan The Present State of Liberty in Great Britain and her Colonies pada 1769. Pada tahun yang sama, Priestley juga menulis buku Dr. Blackstone’s Commentaries, buku yang berisi pembelaannya terhadap hak-hak konstitusional para pembelot melawan William Blackstone, penguasa saat itu.[41]

Priestley melanjutkan kembali eksperimennya dalam bidang listrik dan kimia. Berawal dari tempat pembuatan bir yang terletak di seberang rumahnya, Priestley tergelitik oleh udara di permukaan gandum fermentasi yang terasa lain. Ia pun mengamati sifat udara tersebut–yang dapat memadamkan api sisa pembakaran kepingan kayu. Priestley menyebut gas tersebut dengan nama "gas pasti" (fixed gas). Terdorong rasa ingin tahunya yang besar, Priestley memproduksi sendiri "gas pasti" tersebut di rumahnya, lalu melarutkannya dalam air hingga diperoleh air yang rasanya tajam, yang kemudian dikenal sebagai air berkarbonasi.

Pendeta Kapel Mill Hill

Karya Priestley bertajuk Institutes of Natural and Revealed Religion yang ia tulis selama hari-harinya di Daventry.

Priestley menjadi pendeta di Kapel Mill Hill, salah satu kongregasi Pengingkar tertua dan paling dihormati di Inggris; namun, selama awal abad ke-18 kongregasi ini mengalami perpecahan akibat permasalahan dogmatis, dan beralihnya beberapa anggota untuk bergabung pada gerakan Metodis yang karismatik.[42] Priestley percaya bahwa dengan mengedukasi anak muda, ia mampu memperkuat ikatan dalam kongregasi tersebut.[43]

Dalam tulisannya setebal tiga-volume bertajuk Institutes of Natural and Revealed Religion (1772–74),[44] Priestley menguraikan teorinya mengenai pengajaran agama. Dalam tulisan tersebut, ia terutama mengemukakan keyakinannya pada Socinianisme. Doktrin yang ia jelaskan ini dijadikan sebagai standar di kemudian hari bagi penganut Unitarianisme di Britania Raya. Karyanya ini menandai perubahan dalam pemikiran teologis Priestley yang sangat penting untuk memahami tulisan-tulisannya selanjutnya—tulisannya membuka jalan bagi keyakinannya pada materialisme dan nesesitarianisme (keyakinan bahwa makhluk ilahiah bertindak sesuai dengan hukum metafisika yang sesuai).[45]

Argumen utama Priestley dalam Institutes adalah bahwa satu-satunya kebenaran agama yang terungkap yang dapat diterima adalah yang sesuai dengan pengalaman masing-masing pada dunia alam. Karena pandangannya religiusnya sangat terkait dengan pemahamannya tentang alam, naskahnya mengenai teisme didasarkan pada argumen perancangan.[46] Institutes sangat mengejutkan banyak pembacanya, terutama karena tulisan ini menantang ortodoksi Kekristenan dasar, seperti keilahian Kristus dan mukjizat kelahirannya dari seorang perawan. Penganut Metodis di Leeds menulis sebuah syair pujian yang memohon kepada Tuhan:

« […] iblis Unitarian enyahlah
Dan bawa doktrinnya kembali ke Neraka. » · [47]

Priestley ingin mengembalikan Kekristenan ke bentuk "primitif" atau bentuk "murni"-nya dengan menghilangkan "korupsi" yang telah terakumulasi selama berabad-abad. Bagian keempat dari Institutes, An History of the Corruptions of Christianity, berisi tulisan yang sangat panjang sehingga ia terpaksa menerbitkannya secara terpisah pada tahun 1782. Priestley percaya bahwa Corruptions merupakan karya "paling berharga" yang ia pernah terbitkan. Dalam tuntutannya agar pembacanya menerapkan logika sains yang timbul serta sejarah perbandingan pada Alkitab dan Kekristenan, ia menjauhkan pembaca agamais dan ilmiah—pembaca ilmiah tidak menghargainya ketika melihat sains digunakan dalam mempertahankan agama dan pembaca agamais menolak penerapan sains dalam urusan agama.[48]

Kontroversialis agama

Priestley terlibat dalam berbagai perang pamflet politik dan agama. Menurut Schofield, "ia memasuki tiap kontroversi dengan keyakinan yang ceria bahwa ia berada di pihak yang benar, sementara sebagian besar lawannya merasa yakin, sejak awal, bahwa ia salah. Ia mampu, karena itu, membedakan kewajaran manisnya dengan dendam pribadi mereka",[49] namun Schofield memperlihatkan bahwa Priestley jarang mengubah pendapatnya sebagai hasil dari perdebatan tersebut.[49] Ketika di Leeds, Priestley menulis sejumlah pamflet kontroversial mengenai Perjamuan Tuhan serta doktrin Calvinis; ratusan kopi pamflet ini diterbitkan, membuatnya sebagai salah satu dari beberapa karya Priestley yang banyak dibaca masyarakat.[50]

Priestley menerbitkan Theological Repository pada tahun 1768, sebuah jurnal yang berkomitmen pada analisis pertanyaan teologis yang terbuka dan rasional. Walau ia berjanji untuk menerbitkan semua makalah yang berkontribusi, hanya penulis yang berpandangan-sama dengan Priestley yang mengirimkan artikel pada jurnal ini. Karenanya ia terpaksa menyediakan sendiri sebagian besar dari isi konten jurnal ini (bahan-bahannya menjadi dasar bagi sebagian besar karya teologis dan metafisiknya di kemudian hari). Beberapa tahun kemudian, ia terpaksa menghentikan penerbitan jurnal ini karena kurangnya pendanaan.[51] Ia menerbitkan kembali jurnal ini pada tahun 1784 dengan hasil yang sama.[52]

Pembela kelompok Pengingkar dan filsuf politik

Karya Priestley bertajuk Essay on the First Principles of Government (1768) mempengaruhi filsuf politik awal abad ke-19, termasuk Jeremy Bentham.[53]

Banyak tulisan-tulisan politik Priestley mendukung pencabutan Undang-Undang Tes dan Korporasi, yang membatasi hak-hak kelompok Pengingkar. Mereka tidak dapat memegang jabatan politik, berkontribusi dalam angkatan bersenjata, atau menjalani studi di Oxford dan Cambridge kecuali mereka menyetujui 39 Pasal Gereja Inggris. Kelompok Pengingkar berulang kali mengajukan petisi kepada Parlemen untuk mencabut Undang-Undang tersebut, dengan alasan bahwa mereka diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.[54]

Rekan-rekan Priestley, khususnya dari kelompok Pengingkar Rasional, mendesaknya untuk menerbitkan sebuah karya mengenai ketidakadilan yang dialami oleh para Pengingkar; hasilnya adalah sebuah tulisan berjudul Essay on the First Principles of Government (1768).[40] Sebagai karya awal dalam teori politik liberal modern serta perlakuan Priestley yang paling menyeluruh terkait subjek tersebut, tulisannya—yang tidak biasa saat itu—membedakan hak-hak politik dari hak-hak sipil secara tepat serta memperjuangkan perluasan hak-hak sipil. Priestley mengidentifikasi ruang privat dan publik secara terpisah, menyatakan bahwa pemerintah seharusnya hanya memiliki kendali atas ruang publik. Pendidikan dan agama, khususnya, yang ia pertahankan, adalah masalah hati nurani pribadi dan tidak boleh dikendalikan oleh negara. Radikalisme Priestley kemudian muncul dari keyakinannya bahwa pemerintah Inggris dianggap telah melanggar kebebasan individu ini.[55]

Filsuf alam: kelistrikan, Optics, dan air soda

Optics: The History and Present State of Vision, Light, and Colours, diterbitkan tahun 1772, London

Walaupun Priestley mengklaim bahwa filsafat alam hanya merupakan hobinya, ia mendalaminya dengan sangat serius. Dalam History of Electricity, ia menggambarkan ilmuwan telah mendorong "keamanan dan kebahagiaan bagi umat manusia".[56] Keilmuwan Priestley sangat bersifat praktis dan ia jarang memusatkan perhatiannya pada pertanyaan-pertanyaan teologis; ia mengikuti Benjamin Franklin. Ketika ia pindah ke Leeds, Priestley melanjutkan percobaan listrik dan kimianya (yang terakhir dibantu oleh pasokan karbon dioksida yang stabil dari tempat pembuatan bir yang berada di sebelah rumahnya). Antara tahun 1767 hingga 1770, ia mempresentasikan lima makalahnya di hadapan Royal Society dari eksperimen-eksperimen pendahuluannya; empat makalah pertamanya menjabarkan lucutan korona dan fenomena lain yang terkait dengan lucutan listrik, sementara makalahnya yang kelima melaporkan tentang konduktivitas batu bara dari berbagai sumber. Karya eksperimentalnya selanjutnya berfokus pada bidang kimia dan pneumatik.[57]

Priestley menerbitkan volume pertama dari proyeksi sejarah filsafat eksperimentalnya yang bertajuk The History and Present State of Discoveries Relating to Vision, Light and Colours (dirujuk sebagai Optics), pada tahun 1772.[58] Ia memperhatikan secara saksama pada sejarah optika dan memberikan penjelasan yang sangat baik dari percobaan optika awal, namun kekurangan matematisnya membuatnya menghilangkan beberapa teori kontemporer yang penting. Selain itu, ia tidak memasukkan bagian praktek apapun yang telah membuat History of Electricity begitu berguna untuk dipraktekkan oleh para filsuf alam. Tidak seperti History of Electricity, Optics tidak begitu populer dan hanya memiliki satu edisi, walaupun karyanya ini merupakan satu-satunya buku berbahasa Inggris selama 150 tahun yang membahas topik tersebut. Naskah yang ditulis secara terburu-buru ini tidak begitu laku di pasaran; banyaknya hal yang dikeluarkan untuk penelitian, penulisan hingga penerbitan Optics meyakinkan Priestley untuk meninggalkan sejarah filsafat eksperimentalnya.[59]

Audio luar
“Fizzy Water”, Distillations Podcast Episode 217, Science History Institute

Priestley pernah dipertimbangkan menempati posisi astronom dalam penjelajahan kedua James Cook ke Laut Selatan, sayangnya ia tidak terpilih. Namun, ia tetap berperan sedikit dalam perjalanan tersebut: ia mengajari para kru sebuah metode untuk membuat air soda, yang ia secara keliru menganggapnya sebagai obat untuk penyakit kudis. Ia kemudian menerbitkan sebuah pamflet berjudul Directions for Impregnating Water with Fixed Air (1772).[60] Priestley tidak mengeksploitasi potensi komersial dari air soda tersebut, namun tokoh seperti J. J. Schweppe mengambil keuntungan dari penemuannya tersebut.[61] Berkat penemuan ini, Priestley dijuluki sebagai “bapak minuman ringan”,[62] sementara perusahaan minuman Schweppes menyebutnya “bapak dari industri kami”.[63] Pada tahun 1773, Royal Society mengakui pencapaian Priestley dalam filsafat alam dengan menganugerahkan Medali Copley kepadanya.[64]

Rekan-rekan Priestley ingin mencarikan baginya pekerjaan dengan sumber pendapatan yang aman. Pada tahun 1772, diinisiasi oleh Richard Price dan Benjamin Franklin, Lord Shelburne berkirim surat kepada Priestley memintanya untuk menjadi penasihat pribadinya serta menjadi pengajar bagi anak-anaknya. Meskipun Priestley agak enggan untuk mengorbankan posisinya sebagai pendeta, ia menerima tawaran tersebut, mengundurkan diri dari Kapel Mill Hill pada 20 Desember 1772, dan menyampaikan khotbah terakhirnya pada 16 Mei 1773.[65]

Kehidupan di Calne (1773–1780)

William Petty, Earl Shelburne ke-2 – seorang Unitarian – yang membangun sebuah laboratorium bagi Priestley di Bowood House.

Pada tahun 1773, Priestley beserta keluarganya pindah ke Calne di Wiltshire. Satu tahun kemudian Lord Shelburne bersama Priestley, penasihat barunya melakukan perjalanan ke Eropa. Menurut rekan terdekat Priestley Theophilus Lindsey, perjalanan tersebut memungkinkan Priestley untuk "secara substansial meningkatkan pandangannya mengenai kemanusiaan secara menyeluruh".[66] Setelah mereka kembali, Priestley menjalankan tugasnya sebagai pengajar dan pustakawan dengan mudah. Tugasnya memang sengaja tidak terlalu berat, yang memungkinkannya untuk melakukan penelitian ilmiah dan teologisnya. Priestley juga bertindak sebagai penasihat politik Shelburne; ia memiliki akses pada proses parlemen, berfungsi sebagai penghubung antara Shelburne dan kelompok Pengingkar, serta berfungsi sebagai perantara untuk kepentingan Amerika Serikat. Ketika putra ketiganya lahir pada 24 Mei 1777, Lord Shelburne memintanya untuk menamai anak tersebut dengan nama Henry.[67]

Filsuf materialis

Sejak 1782, setidaknya selusin penolakan diterbitkan untuk Disquisitions relating to Matter and Spirit, dan Priestley dicap sebagai seorang ateis.[68]

Priestley menulis karya filsafatnya yang paling penting sepanjang hidupnya bersama Lord Shelburne. Dalam rangkaian naskah metafisika utama yang diterbitkan antara tahun 1774 dan 1780—An Examination of Dr. Reid's Inquiry into the Human Mind (1774), Hartley's Theory of the Human Mind on the Principle of the Association of Ideas (1775), Disquisitions relating to Matter and Spirit (1777), The Doctrine of Philosophical Necessity Illustrated (1777), dan Letters to a Philosophical Unbeliever (1780)—ia mengemukakan filosofi yang menggabungkan empat konsep: determinisme, materialisme, sebab-akibat, dan nesesitarianisme. Dengan mempelajari dunia alam, ia berpendapat, orang akan belajar bagaimana menjadi lebih berbelas kasih, bahagia, dan sejahtera.[69]

Priestley dengan tegas meyakinkan bahwa tidak ada dualisme budi–tubuh, dan mengemukakan filosofi materialis dalam karya-karyanya; yaitu, seseorang dibentuk pada prinsip bahwa segala sesuatu di alam semesta terbuat dari materi yang dapat kita pahami. Ia juga berpendapat bahwa membahas jiwa adalah sesuatu yang tidak mungkin karena jiwa adalah substansi ilahi, dan manusia tidak dapat memahami sesuatu yang keilahian. Terlepas dari perbedaan antara dunia ilahi dan dunia fana, posisinya mengejutkan dan membuat marah banyak pembaca yang percaya bahwa dualitas tersebut diperlukan agar jiwa tetap ada.[70]

Merespon Système de la Nature (1770) karya Baron d'Holbach dan Dialogues Concerning Natural Religion (1779) karya David Hume serta karya-karya filsuf Perancis, Priestley berpendapat bahwa materialisme dan determinisme dapat didamaikan dengan kepercayaan pada Tuhan. Ia mengkritik mereka yang imannya dibentuk oleh buku-buku dan mode, menggambar analogi antara skeptisisme orang-orang terpelajar dengan massa yang terlalu mudah percaya.[71]

Berkeyakinan bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas, Priestley berpendapat bahwa apa yang ia sebut sebagai "keharusan filosofis" (mirip dengan determinisme absolut) sesuai dengan Kekristenan, posisi yang didasarkan pada pemahamannya tentang dunia alam. Seperti halnya alam lainnya, pikiran manusia tunduk pada hukum sebab-akibat, Priestley berpendapat, tetapi karena Tuhan yang baik hati menciptakan hukum-hukum ini, dunia dan orang-orang di dalamnya pada akhirnya akan disempurnakan. Karena itu, kejahatan hanyalah pemahaman dunia yang tidak sempurna.[72]

Meskipun karya filosofis Priestley telah dicirikan sebagai karya yang "berani dan orisinal",[6][73] karya-karyanya menyertakan tradisi-tradisi filosofis lama yang berhadapan dengan masalah kehendak bebas, determinisme, dan materialisme.[74] Sebagai contoh, filsuf abad ke-17 Baruch Spinoza menguraikan pendapatnya terkait determinisme absolut dan materialisme absolut.[75] Seperti halnya Spinoza[76] dan Priestley,[77] Leibniz berpendapat bahwa kehendak manusia sepenuhnya ditentukan oleh hukum alam;[78] Namun, tidak seperti mereka, Leibniz berpendapat bahwa "alam semesta yang paralel" dari benda-benda immaterial (seperti jiwa manusia) diatur oleh Tuhan sehingga hasilnya sama persis dengan material alam semesta.[79] Leibniz[80] dan Priestley[81] memiliki kesamaan visi mengenai Tuhan yang telah memilih mata rantai dengan dengan baik; namun, Priestley percaya bahwa hubungan-hubungan ini mengarah pada kemuliaan milenarianisme,[6] sedangkan bagi Leibniz, keseluruhan mata rantai merupakan sistem yang optimal dengan sendirinya, dibandingkan dengan sistem lainnya yang memungkinkan.[82]

Pendiri Unitarianisme

Ketika salah satu rekan Priestley Theophilus Lindsey memutuskan untuk mendirikan suatu denominasi Kekristenan baru yang tidak membatasi kepercayaan para anggotanya, Priestley dan rekannya yang lain turut membantunya. Pada 17 April 1774, Lindsey mengadakan layanan Unitarian pertamanya di Britania Raya, di Kapel Essex Street yang baru didirikan di London; ia bahkan merancang liturginya sendiri, yang mana menuai banyak kritik. Priestley membela rekannya tersebut dalam pamflet Letter to a Layman, on the Subject of the Rev. Mr. Lindsey's Proposal for a Reformed English Church (1774),[83] mengkaim bahwa hanya bentuk peribadatannya saja yang diubah, dan bukan substansinya, serta menyerang mereka yang hanya mengikuti agama sebagai mode. Priestley menghadiri gereja Lindsey secara teratur pada tahun 1770-an dan kadang memberikan khotbah di sana.[84] Ia terus memberi dukungan terhadap pelembagaan Unitarianisme sepanjang hidupnya, menulis beberapa Pembelaan bagi Unitarianisme serta mendorong didirikannya kapel-kapel Unitarian baru di seluruh Britania Raya dan Amerika Serikat.[85]

Experiments and Observations on Different Kinds of Air

Berbagai peralatan ilmiah, seperti palung pneumatik. Seekor tikus mati ditempatkan di bawah salah satu tabung gelas.
Peralatan yang digunakan Priestley dalam percobaan gasnya, 1775

Kehidupannya di Calne didominasi oleh penyelidikan ilmiah, dengan eksperimen-eksperimen yang dilakukannya berhubungan dengan "udara", dan dari penelitiannya ini ia menghasilkan naskah ilmiahnya yang paling penting: enam volume Experiments and Observations on Different Kinds of Air (1774–86)[86][87] serta lebih dari selusin artikel dalam jurnal Philosophical Transactions terbitan Royal Society yang menjelaskan eksperimennya mengenai gas, atau "udara," seperti yang mereka sebut.[88] Eksperimennya tersebut membantunya menanggalkan sisa-sisa terakhir dari teori empat elemen, yang coba digantikan oleh Priestley dengan teori flogiston variasinya sendiri, yang menurutnya pembakaran atau oksidasi suatu zat akan pelepasan sebuah material zat, yang disebut sebagai flogiston.[89]

Priestley menggunakan versi modifikasi dari pompa udara Stephen Hales untuk percobaannya mengenai "udara nitrat"[90].

Karya "udara" Priestley tidak mudah untuk diklasifikasikan. Sejarawan sains Simon Schaffer dalam tulisannya menyebut bahwa karya tersebut "dipandang sebagai cabang ilmu fisika, atau kimia, atau filsafat alam, atau beberapa versi idiosinkratis tingkat tinggi dari penemuan Priestley sendiri".[91] Terlebih lagi, karya tersebut adalah sebuah usaha ilmiah dan politik Priestley, karena ia menegaskan bahwa sains dapat menghancurkan "otoritas yang dirampas dan tidak semestinya" dan bahwa pemerintah memiliki "alasan untuk gemetar bahkan pada pompa udara atau mesin listrik".[92]

Dalam waktu singkat, ia menemukan beberapa gas baru. Dalam buku Experiments and Observations on Different Kinds of Air Volume I, sejumlah penemuannya dijelaskan: "udara nitrat" (nitrogen monoksida, NO); "uap garam alkohol", yang kemudian disebut sebagai "udara asam" atau "udara asam laut" (asam klorida anhidrat, HCl); "udara basa" (amonia, NH3); "udara nitrat tak terflogiston" (dinitrogen monoksida, N2O); dan, yang paling terkenal, "udara tak terflogiston" (oksigen, O2). Ia juga berhasil mengisolasi karbon monoksida (CO), namun ia tampaknya tidak menyadari bahwa gas tersebut adalah "udara".[93]

Karya dalam penemuan oksigen

Laboratorium di kediaman Lord Shelburne, Bowood House, tempat Priestley melakukan percobaan oksigennya.

Pada bulan Agustus 1774, sewaktu melakukan percobaan di bagian selatan Inggris, Priestley berhasil memisahkan suatu gas yang membuat api lilin bersinar lebih terang, yang dihasilkan dari sinar matahari yang difokuskan menggunakan lensa pembakar pada suatu sampel raksa(II) oksida. Lalu, ia menaruh 60 mililiter gas itu dan seekor tikus dalam sebuah wadah kaca. Tikus tersebut mampu bertahan hidup dua kali lebih lama daripada yang dimasukkan ke dalam wadah berisi udara biasa. Bahkan, Priestley sendiri menghirup gas itu, dan ia mengatakan bahwa ia ”merasa tubuhnya lebih segar selama beberapa saat setelahnya”.[94] Priestley sebenarnya menemukan gas oksigen (O2). Tapi, ia menyebut gas itu sebagai "udara tak berflogiston", karena mengira bahwa ia telah menemukan udara biasa yang tidak mengandung flogiston. Ternyata kesimpulan Priestley tersebut salah. Tapi, banyak orang masih menganggap temuannya ini sebagai ”puncak prestasinya”. Bulan Oktober pada tahun yang sama, ia menemani rekannya, Lord Shelburne, dalam perjalanan ke Belgia, Belanda, Jerman, dan Perancis. Ketika ia berada di Paris, ia memberi tahu ahli kimia Perancis Antoine Lavoisier bagaimana dia mendapatkan "udara" baru. Pertemuan antara kedua ilmuwan ini sangat penting bagi para ilmuwan kimia di masa depan. Lavoisier segera mengulangi eksperimen Priestley dan, antara tahun 1775 dan 1780, melakukan penyelidikan intensif yang darinya ia memperoleh sifat dasar "udara" tersebut, mengenalinya sebagai udara "aktif" di atmosfer, menafsirkan perannya dalam pembakaran dan respirasi, dan memberi nama pada "udara" baru tersebut, yaitu oksigen (O2). Setelah kembali ke Britania Raya pada Januari 1775, ia melanjutkan percobaannya dan menemukan "udara asam vitriolat" (belerang dioksida, SO2).

Replika lensa pembakar yang digunakan Priestley dalam penemuan oksigen, dipamerkan di laboratorium Joseph Priestley House di Amerika Serikat.

Pada bulan Maret ia menulis pada sejumlah tokoh terkait "udara" baru yang telah ia temukan pada bulan Agustus. Salah satu dari surat tersebut dibacakan pada Royal Society, dan sebuah makalah yang menguraikan penemuan tersebut, berjudul "An Account of further Discoveries in Air", diterbitkan dalam jurnal Royal Society, Philosophical Transactions.[88]

Priestley menyusun makalahnya mengenai oksigen dan penemuannya yang lain dalam Experiments and Observations on Air volume kedua, yang diterbitkan tahun 1776. Ia tidak menekankan penemuannya atas "udara tak terflogiston" (disampaikan pada Bagian III dari volume ini) namun malah berpendapat dalam kata pengantar betapa pentingnya penemuan tersebut untuk agama rasional. Makalahnya menceritakan penemuan ini secara kronologis, menghubungkan penundaan yang lama antara eksperimen dan kebingungan pada dirinya saat permulaan; karenanya, sulit untuk menentukan kapan tepatnya Priestley "menemukan" oksigen.[95] Penentuan tanggal ini sangatlah penting lantaran baik Lavoisier maupun ahli farmasi Swedia Carl Wilhelm Scheele memiliki klaim yang kuat pula terhadap penemuan oksigen, Scheele menjadi yang pertama mengisolasi gas ini (walaupun ia mempublikasikan penemuannya tersebut setelah Priestley) dan Lavoisier menjadi yang pertama menjelaskan gas ini sebagai "udara itu sendiri tanpa ada gangguan" yang murni (yaitu, yang pertama menjelaskan oksigen tanpa teori flogiston).[96]

Dalam makalahnya "Observations on Respiration and the Use of the Blood", Priestley menjadi yang pertama menyarankan suatu hubungan antara darah dan udara, walau ia melakukannya menggunakan teori flogiston. Dalam gaya khas Priestley, ia menyampaikan pengantar makalahnya tersebut dengan sejarah mengenai studi respirasi. Satu tahun kemudian, benar-benar dipengaruhi oleh Priestley, Lavoisier turut mendiskusikan topik respirasi pada Académie des sciences. Karya Lavoisier tersebut menjadi awal bagi penemuan yang panjang yang menghasilkan makalah-makalah mengenai respirasi oksigen dan berpuncak pada digantikannya teori flogiston dan didirikannya kimia modern.[97]

Keretakan hubungan dengan Shelburne

Sekitar tahun 1779 Priestley dan Shelburne terlibat dalam perselisihan, dengan alasan yang tidak jelas. Shelburne menyalahkan kondisi kesehatan Priestley, sementara Priestley mengatakan bahwa Shelburne tidak lagi memerlukan jasanya. Beberapa tokoh kontemporer berspekulasi bahwa keterbukaan Priestley sebagai penasihat membahayakan bagi karier politik Shelburne. Schofield berpendapat bahwa alasan yang paling masuk akal terkait hal ini adalah pernikahan Shelburne saat itu dengan Louisa Fitzpatrick—yang tidak menyukai Priestley. Walaupun Priestley mempertimbangkan untuk pindah ke Amerika, ia kemudian menerima tawaran dari New Meeting di Birmingham untuk menjadi pendeta di sana.[98]

Baik keluarga Priestley maupun Shelburne tetap memegang teguh kepercayaan Unitarian mereka selama turun-temurun. Pada Desember 2013, dilaporkan bahwa Sir Christopher Bullock – keturunan langsung dari saudara laki-laki Shelburne, Thomas Fitzmaurice – menikahi istrinya, Lady Bullock, née Barbara May Lupton, di Gereja Essex, sebuah gereja Unitarian di London pada tahun 1917. Barbara Lupton merupakan sepupu kedua dari Olive Middleton, née Lupton, nenek buyut Catherine, Istri Adipati Cambridge. Pada tahun 1914, Olive dan Noel Middleton menikah di Kapel Mill Hill di Leeds, tempat Priestley menjabat sebagai pendeta dan mengarahkannya pada paham Unitarianisme.[99]

Kehidupan di Birmingham (1780–1791)

Pada tahun 1780, Priestley menuju Birmingham dan ditunjuk menjadi pendeta junior. Nama Priestley semakin tersohor setelah menjadi anggota Lunar Society. Pada tahun 1782, ia terpilih sebagai Anggota Kehormatan Luar Negeri dari Akademi Seni dan Ilmu Pengetahuan Amerika Serikat.[100] Priestley menerbitkan beberapa makalah ilmiah di Birmingham, banyak diantara makalah tersebut berusaha menyangkal Lavoisier. Priestley dan anggota Lunar Society lainnya berpendapat bahwa sistem Perancis yang baru terlalu mahal, terlalu sulit untuk diuji, dan rumit.

Namun, kekagumannya pada Revolusi Perancis membuatnya terusir ke luar kota. Priestley dan keluarganya dipaksa meninggalkan kota ini pada tahun 1791 akibat serangan yang dilakukan para perusuh dalam apa yang kemudian dikenal sebagai kerusuhan Priestley.[101]

Revolusi kimia

Salah satu dari Batu Bulan Lunar Society untuk mengenang Priestley di Great Barr, Birmingham

Sebagai hasil dari lingkungan intelektual yang menstimulasinya, ia menerbitkan beberapa makalah ilmiah penting, termasuk "Experiments relating to Phlogiston, and the seeming Conversion of Water into Air" (1783). Bagian pertama dari makalah ini mencoba untuk menyangkal tantangan Lavoisier terhadap karyanya mengenai oksigen; bagian kedua menjelaskan bagaimana uap "diubah" menjadi udara. Setelah beberapa variasi percobaan, dengan bahan yang berbeda sebagai bahan bakar dan beberapa alat pengumpul yang berbeda (yang menghasilkan hasil yang berbeda), ia menyimpulkan bahwa udara dapat melakukan perjalanan melalui lebih banyak zat daripada yang diperkirakan sebelumnya, sebuah kesimpulan yang "bertentangan dengan semua prinsip hidrostatik yang dikenal".[102] Penemuan ini, bersama dengan karya-karya awalnya yang di kemudian hari diakui sebagai difusi gas, kemudian mengarahkan John Dalton dan Thomas Graham untuk merumuskan teori kinetika gas.[103]

Antoine Lavoisier dan istrinya, Marie-Anne Pierrette Paulze, oleh Jacques-Louis David, 1788

Pada tahun 1777, Lavoisier menulis Mémoire sur la combustion en général, tulisan pertama yang diyakini sebagai rangkaian serangan terhadap teori flogiston;[104] Priestley kemudian merespon serangan ini pada tahun 1783. Priestley tidak menyetujui seluruh kesimpulan dari Lavoisier—pandangannya untuk meruntuhkan teori flogiston, kimia berbasis konsepsi unsur dan senyawa, dan tata nama kimia yang baru—dan terus memegang teguh teori flogiston.[96] Yakin bahwa kimiawan Perancis memaksakan kepercayaan mereka pada komunitas ilmiah dengan cara yang mirip dengan "pendirian" dogma agama dan politik Anglikan, kecenderungan Priestley pada Peningkar memperkuat perlawanannya pada "sistem baru kimia" Lavoisier. Percobaan awal Priestley mengenai "udara tak terflogiston" (oxygen), pembakaran, dan air menyediakan Lavoisier data yang ia perlukan untuk membangun banyak dari sistem miliknya; namun Priestley tidak pernah menerima teori baru Lavoisier dan terus mempertahankan teori flogiston selama sisa hidupnya. Sistem Lavoisier sebagian besar didasarkan pada konsep 'kuantitatif' bahwa massa tidak diciptakan atau dihancurkan dalam reaksi kimia (yaitu, kekekalan massa). Sebaliknya, Priestley lebih suka mengamati perubahan kualitatif dalam panas, warna, dan khususnya volume. Eksperimennya menguji "udara" untuk "kelarutannya dalam air, kekuatannya dalam memicu atau memadamkan api, apakah mereka dapat bereaksi, bagaimana mereka berperilaku dengan udara asam dan basa, dan dengan oksida nitrat dan udara yang tidak mudah terbakar, dan terakhir bagaimana mereka dipengaruhi oleh lucutan listrik."[105]

Untuk mengklarifikasi posisinya, pada tahun 1800 ia menerbitkan sebuah pamflet tipis, Doctrine of Phlogiston Established, and That of the Composition of Water Refuted, yang ia perluas ke dalam sebuah buku pada tahun 1803. Doctrine of Phlogiston memberikan penjelasan rinci mengenai apa yang ia bayangkan sebagai kekurangan empiris, teoretis, dan metodologis dari teori oksigen. Teori flogiston kemudian digantikan oleh teori oksidasi Lavoisier mengenai pembakaran dan respirasi.[97]

Pembela kelompok Pengingkar Inggris dan revolusioner Perancis

Karikatur seorang pria berjaket dan mengenakan wig yang tengah menginjak-injak dokumen suci dan membakar benda-benda lain.
DOCTOR PHLOGISTON,
The PRIESTLEY politician or the Political Priest
Kartun anti-Priestley ini memperlihatkan Priestley yang menginjak-injak Alkitab dan membakar dokumen-dokumen yang mewakili kebebasan masyarakat Inggris. "Essays on Matter and Spirit", "Gunpowder", dan "Revolution Toasts" menonjol dari sakunya.

Walaupun Priestley sibuk mempertahankan pandangannya terhadap teori flogiston dari "para kimiawan baru", karya-karya yang ia terbitkan di Birmingham lebih banyak bertema teologis. Pada tahun 1782 ia menerbitkan volume keempat dari Institutes of Natural and Revealed Religion, bertajuk An History of the Corruptions of Christianity, yang menjelaskan bagaimana pemikiran pengajaran gereja Kristen awal yang telah "menyimpang".[106] Schofield menjelaskan karyanya ini "turunan, tidak teratur, bertele-tele, dan berulang-ulang, terperinci, melelahkan, dan berdebat dengan sangat buruk".[107] Tulisan ini membahas berbagai permasalahan mulai dari keilahian Kristus hingga bentuk yang tepat bagi Perjamuan Tuhan. Priestley kemudian melanjutkannya pada tahun 1786 dengan menerbitkan sebuah buku berjudul provokatif, An History of Early Opinions concerning Jesus Christ, compiled from Original Writers, proving that the Christian Church was at first Unitarian (bahasa Indonesia: Suatu Sejarah Opini Awal mengenai Yesus Kristus, dikompilasi dari Penulis Asli, membuktikan bahwa Gereja Kristen pada mulanya adalah Unitarian). Thomas Jefferson kemudian membuat tulisan mengenai pengaruh kedua buku tersebut pada dirinya: "Saya telah membaca buku Corruptions of Christianity, dan Early Opinions of Jesus, berulang-ulang kali; dan saya bersandar padanya ... sebagai dasar dari kepercayaan saya sendiri. Tulisan-tulisan ini tidak pernah dijawab."[108] Meskipun beberapa pembaca seperti Jefferson dan penganut Pengingkar Rasional lainnya menyetujui karya ini, buku itu mendapat tinjauan keras lantaran posisi teologisnya yang ekstrem, terutama terkait penolakannya terhadap Trinitas.[109]

Pada tahun 1785, ketika Priestley terlibat dalam perang pamflet melawan Corruptions, ia juga menerbitkan The Importance and Extent of Free Enquiry, yang mengklaim bahwa Reformasi belum benar-benar mereformasi gereja.[110] Dengan kata-kata yang kemudian menjadi perdebatan di seluruh penjuru negeri, ia menantang para pembacanya untuk melakukan perubahan:

Karena itu, janganlah kita berkecil hati, untuk saat ini, kita seharusnya melihat (bahwa) hanya sedikit gereja yang mengaku sebagai Unitarian .... Kita, seolah-olah, sedang meletakkan bubuk mesiu, sedikit demi sedikit, di bawah bangunan tua yang penuh dengan kesalahan dan takhayul, yang hanya dengan sepercik api saja mampu membakarnya, hingga menghasilkan ledakan dengan seketika; akibatnya bangunan itu, yang telah didirikan selama bertahun-tahun, mungkin dapat terjungkir dalam sesaat, dan karenanya tidak akan pernah bisa dibangun kembali meski dengan fondasi yang sama ....[111]

Meskipun rekan-rekannya menghambatnya untuk menggunakan bahasa yang menghasut seperti itu, Priestley menolak untuk mundur dari penyampaian pendapatnya di media cetak, selamanya mencap dirinya sebagai "Gunpowder Joe". Setelah publikasi terhadap apa yang terlihat sebagai panggilan revolusi di tengah-tengah Revolusi Perancis, para penerbit pamflet meningkatkan serangan mereka pada Priestley serta mengancam akan melakukan tindakan hukum pada Priestley serta gerejanya.[112]

Kerusuhan Birmingham 1791

Serangan terhadap kediaman Priestley di Fairhill, Sparkbrook, Birmingham yang kemudian dikenal sebagai Kerusuhan Priestley.

Rasa permusuhan yang telah dibangun terhadap kelompok Pengingkar serta pendukung Revolusi Amerika dan Perancis meledak pada Juli 1791. Priestley dan beberapa anggota Pengingkar lainnya awalnya telah merencanakan acara makan malam pada hari peringatan penyerbuan Bastille, sebuah tindakan provokatif di negara yang sebagian besar penduduknya menentang Revolusi Perancis dan khawatir bahwa revolusi tersebut akan menyebar ke Inggris. Di tengah kekhawatiran akan kekerasan yang mungkin akan terjadi, Priestley diminta oleh teman-temannya untuk tidak hadir dalam acara tersebut. Perusuh memadati luar hotel selama jamuan makan malam tersebut dan menyerang mereka yang hadir ketika mereka keluar dari hotel tersebut. Perusuh kemudian bergerak ke Gereja New Meeting dan Old Meeting—dan membakar habis kedua gereja tersebut. Priestley dan istrinya meninggalkan rumahnya; meskipun putra mereka William dan lainnya memilih untuk tetap di rumah dan menjaga barang-barang milik mereka, kerumunan perusuh mendatangi rumah Priestley "Fairhill" di Sparkbrook dan membakarnya, menghancurkan laboratoriumnya yang berharga serta seluruh barang-barang milik keluarga tersebut. Sebanyak 26 rumah dan 3 gereja lain milik kelompok Pengingkar dibakar habis dalam kerusuhan yang berlangsung selama tiga hari tersebut.[101] Priestley menghabiskan beberapa hari bersembunyi bersama rekan-rekannya sampai ia mampu berpergian secara aman ke London. Serangan hati-hati yang dilakukan oleh "kerumunan perusuh" tersebut serta hanya segelintir "pimpinan" yang diadili secara aneh meyakinkan banyak pihak saat itu—serta sejarawan modern kemudian—bahwa serangan ini direncanakan dan dibiarkan oleh pejabat pengadilan lokal Birmingham. Ketika George III akhirnya dipaksa untuk mengirim pasukan ke daerah tersebut, ia mengatakan: "Saya tidak dapat merasa lebih senang bahwa Priestley menderita karena doktrin yang telah ia dan kelompoknya tanamkan, dan bahwa orang-orang melihat mereka dalam cahaya sejati mereka."[113]

Kehidupan di Hackney (1791–1794)

Setelah kediamannya habis terbakar, Priestley tidak pernah kembali Birmingham. Ia awalnya mengungsi ke London, dan tinggal selama beberapa lama, di Tottenham. Kemudian, guna mencari anonimitas dan kebijaksanaan yang lebih besar, Priestley dan keluarganya akhirnya menetap di Lower Clapton, sebuah distrik di Hackney, Middlesex.[114] Ia memberi serangkaian kuliah mengenai sejarah dan filsafat alam di Akademi Pengingkar, New College at Hackney, dan mempertahankan pandangan anti-pemerintah Britania Raya dalam tulisannya yang berjudul Letters to the Right Honourable Edmund Burke (1791).[115] Rekan-rekan mereka membantu Priesley dan istrinya untuk membangun kembali kehidupan mereka, menyumbangkan uang, buku, dan peralatan laboratorium kepada mereka. Priestley berusaha mendapatkan uang ganti rugi dari pemerintah atas penghancuran kediamannya di Birmingham, namun ia tidak pernah mendapat penggantian tersebut secara penuh.[116] Ia juga menerbitkan An Appeal to the Public on the Subject of the Riots in Birmingham (1791),[117] yang menuduh masyarakat Birmingham karena membiarkan kerusuhan tersebut terjadi dan karena "melanggar prinsip-prinsip pemerintah Inggris".[118]

Rekan-rekan Priestley dan istrinya meminta keduanya untuk segera meninggalkan Britania Raya dan pindah ke Perancis atau Amerika Serikat, walaupun Priestley telah menerima penunjukkan untuk berkhotbah dalam kongregasi Gravel Pit Meeting.[119] Priestley menjadi pendeta di daerah ini antara tahun 1793 hingga 1794.

Dikutuk secara terbuka oleh House of Commons, Priestley "dianiaya" dan dicaci maki, melalui poster dan artikel surat kabar, dihina dalam retorika dan kartun, serta dilecehkan dengan surat-surat ancaman yang dikirim kepadanya dari seluruh penjuru negeri, membandingkannya dengan iblis dan Guy Fawkes. Rekan-rekan Priestley di Royal Academy kemudian menjauhkan diri. Kampanye melawan sosoknya mencapai sedemikian rupa sehingga Royal Society datang untuk mengeluarkan Priestley dari komunitas mereka akibat tekanan yang diberikan kepada banyak anggota mereka yang paling mencolok. Priestley kemudian mempertimbangkan pilihan untuk membawa dia dan keluarganya keluar dari Inggris.

Putra Joseph Priestley, William dihadirkan pada Majelis Nasional Perancis dan permohonan naturalisasinya diterima pada 8 Juni 1792.[120] Priestley mengetahui hal tersebut dari harian Morning Chronicle.[121] Sebuah dekrit tertanggal 26 Agustus 1792 oleh Majelis Nasional Perancis menyatakan memberikan kewarganegaraan Perancis kepada Joseph Priestley dan sejumlah lainnya yang "telah memberi kebebasan" dengan tulisan-tulisan mereka.[122] Priestley menerima kewarganegaraan tersebut, menganggapnya sebagai "penghargaan tertinggi baginya".[123] Dalam pemilihan Konvensi Nasional Perancis pada 5 September 1792, Joseph Priestley terpilih dalam Konvensi Nasional Perancis oleh setidaknya dua departemen, (Orne dan Rhône-et-Loire).[124] Namun, ia menolaknya lantaran ia tidak bisa berbahasa Perancis.[125]

Ketika hubungan antara Inggris dan Perancis kian memburuk, namun, pilihannya untuk meninggalkan Inggris dan pergi ke Perancis tampak sulit untuk dilakukan.[126] Menyusul deklarasi perang pada Februari 1793, dan Aliens Bill of March 1793, yang melarang korespondensi atau perjalanan antara Inggris dan Perancis, William Priestley meninggalkan Perancis dan pergi ke Amerika. Putra Priestley lainnya, Harry dan Joseph memilih untuk meninggalkan Inggris dan pergi ke Amerika Serikat pada bulan Agustus 1793.[127] Akhirnya Priestley bersama istrinya, meninggalkan Inggris dengan menaiki Sansom di Gravesend pada 7 April 1794.[128] Lima bulan setelah kepergian Priestley, pemerintahan William Pitt mulai menangkapi tokoh-tokoh radikal atas dugaan fitnah hasutan, sehingga memicu apa yang kemudian dikenal sebagai Percobaan Pengkhianatan 1794.[129]

Kehidupan di Pennsylvania (1794–1804)

Kediaman Priestley di Pennsylvania hingga akhir hayatnya.

Pada tahun 1793, ketiga putranya bermigrasi menuju Amerika Serikat. Priestley mengikuti jejak ketiga putranya mencari kebebasan beragama dan berpolitik. Priestley dan keluarganya tiba di New York City pada 4 Juni 1794, yang ketika itu mereka disambut oleh berbagai faksi politik yang menginginkan dukungan Priestley. Priestley menolak perlakuan tersebut untuk menghindari timbulnya perselisihan politik di negara barunya tersebut. Sebelum menetap di kediaman barunya di Northumberland County, Pennsylvania, Priestley dan istrinya bermukim di Philadelphia. Priestley saat itu menolak tawaran untuk mengajar kimia di Universitas Pennsylvania.[130]

Priestley melanjutkan proyek pendidikannya yang selalu penting bagi dirinya, membantu mendirikan "Akademi Northumberland" dan menyumbangkan koleksi perpustakaannya pada institusi tersebut. Ia berkirim surat mengenai struktur suatu universitas yang baik dengan Thomas Jefferson, yang menggunakan saran tersebut dalam pendirian Universitas Virginia. Jefferson dan Priestley kemudian menjadi akrab, dan saat ia menyelesaikan General History of the Christian Church,[131] ia mendedikasikan buku tersebut pada Presiden Jefferson, menulis bahwa "adalah saat ini saja saya dapat mengatakan (bahwa) saya tidak takut terhadap tangan kekuasaan, pemerintahan ketika saya hidup saat ini adalah yang pertama kali menguntungkan saya."[132]

Priestley mencoba untuk melanjutkan penelitian ilmiahnya di Amerika Serikat dengan dukungan dari American Philosophical Society. Meski sebagian besar publikasinya berfokus pada pembelaannya terhadap teori flogiston, ia juga menerbitkan karya orisinalnya terkait generasi spontan. Meskipun publikasi ilmiah Priestley mengalami penyusutan, kehadirannya memicu minat masyarakat Amerika dalam bidang kimia.[133] Tulisannya yang terkenal di Amerika Serikat, Letters to the Inhabitants of Northumberland (1799),[134] menjadi bagian dari respon Republikan terhadap Federalis.

Meski tidak pernah mengubah kewarganegaraannya, ia menetap di Pennsylvania hingga akhir hayatnya. Sejak tahun 1801, ia menderita sakit yang cukup parah, namun hal itu tidak mengganggunya untuk tetap aktif dalam pemikiran agama dan intelektual yang tiada habisnya, sebagaimana dibuktikan oleh fakta bahwa ia terus menyusun artikel dan meninjau tulisannya tersebut hingga saat-saat terakhir hidupnya. Joseph Priestley meninggal pada 6 Februari 1804 di Pennsylvania.[135] dan dimakamkan di Pemakaman Riverview di Northumberland, Pennsylvania.[136]

Peninggalan

Patung Priestley oleh Francis John Williamson, di Chamberlain Square, Birmingham, Inggris
Patung Priestley di City Square, Leeds, Inggris

Pada saat meninggal tahun 1804, Priestley telah menjadi anggota berbagai perkumpulan ilmiah utama di dunia Barat dan telah menemukan berbagai zat kimia.[137] Naturalis Perancis abad ke-19 George Cuvier, dalam euloginya pada Priestley, memuji penemuannya seraya menyayangkan keputusannya untuk menolak meninggalkan teori flogiston, menyebutnya sebagai "bapak kimia modern [yang] tidak mengakui putrinya".[138] Priestley menerbitkan lebih dari 150 karya dengan beragam topik mulai dari filsafat politik, pendidikan, teologi hingga filsafat alam.[139] Ia mengarahkan dan menginspirasi kelompok radikal Britania Raya selama era 1970-an, memberi jalan bagi utilitarianisme,[140] dan membantu mendirikan Unitarianisme.[141] Berbagai filsuf, ilmuwan, dan penyair menjadi asosianis sebagai hasil dari redaksinya pada Observations on Man karya David Hartley, termasuk Erasmus Darwin, Coleridge, William Wordsworth, John Stuart Mill, Alexander Bain, dan Herbert Spencer.[142] Immanuel Kant memuji Priestley dalam Critique of Pure Reason (1781), menulis bahwa Priestley "tahu bagaimana untuk menggabungkan pengajaran pardoksikalnya dengan ketertarikannya pada agama".[6] Keinginan Priestley yang sesungguhnya adalah "menempatkan ide-ide Pencerahan yang paling 'maju' dalam pelayanan terasionalisasi melalui Kekristenan heterodoks, di bawah arahan prinsip-prinsip dasar metode ilmiah".[140]

Melihat besarnya pengaruh Priestley, namun, hanya sedikit cendekiawan yang mengikuti ajarannya. Pada awal abad ke-20, Priestley sering digambarkan sebagai ilmuwan konservatif dan dogmatis yang, bagaimanapun, adalah sosok pembaharu politik dan agama.[143] Dalam esai ulasan historiografisnya, sejarawan sains Simon Schaffer mendeskripsikan dua gambaran Priestley yang dominan: gambaran pertama adalah Priestley sebagai "seorang ceria yang tak bersalah" yang tertatih-tatih di sepanjang penemuannya; yang kedua menggambarkannya sebagai seorang yang tak bersalah serta "tak kaku" karena tidak memahami dampak yang ditimbulkan dengan lebih baik. Menilai karya Priestley secara keseluruhan merupakan hal yang sulit bagi para cendekiawan karena minat yang begitu luas. Penemuan ilmiahnya biasanya dipisahkan dari publikasi teologis dan metafisiknya untuk mempermudah analisis kehidupan dan tulisannya, namun pendekatan tersebut baru-baru ini ditentang oleh para cendekiawan seperti John McEvoy dan Robert Schofield. Walaupun studi-studi awal Priestley mengklaim bahwa karya teologis dan metafisiknya merupakan "gangguan" dan "hambatan" terhadap karya-karya ilmiahnya, studinya yang diterbitkan pada tahun 1960-an, 1970-an, dan 1980-an menetapkan karya Priestley yang meneguhkan kesatuan teori. Namun, seperti dijelaskan oleh Schaffer, tidak ada sintesis meyakinkan dari karyanya tersebut yang telah diuraikan secara rinci.[144] Pada tahun 2001, sejarawan sains Dan Eshet berpendapat bahwa upaya untuk menciptakan "pandangan sinoptik" hanya menghasilkan rasionalisasi dari kontradiksi dalam pemikiran Priestley, karena mereka telah "diorganisasi berdasarkan kategori filosofis" dan telah "memisah[kan] produsen ide-ide ilmiah dari setiap konflik sosial".[145]

Sebuah plaket biru dari Royal Society of Chemistry untuk mengenang Priestley di New Meeting Street, Birmingham

Priestley dikenang oleh kota-kota tempat ia menjalani profesinya sebagai pendidik pembaharu dan pendeta serta oleh organisasi ilmiah yang dipengaruhi olehnya. Dua institusi pendidikan dinamai dengan namanya sebagai penghormatan atas jasa-jasanya—Priestley College di Warrington dan Joseph Priestley College di Leeds[146] (sekarang bagian dari Leeds City College)—serta sebuah asteroid, 5577 Priestley, yang ditemukan tahun 1986 oleh Duncan Waldron.[147] Di Birstall, di Leeds City Square, dan di Birmingham, didirikan patung untuk mengenangnya,[148] serta sebuah plaket untuk mengenangnya yang ditempatkan di Birmingham, Calne dan Warrington.[149] Dan juga, sejak tahun 1952 Dickinson College, Pennsylvania, mempersembahkan Priestley Award kepada ilmuwan yang membuat "penemuan yang berkontribusi bagi kesejahteraan umat manusia".[150] Laboratorium utama bagi program studi sarjana kimia di Universitas Leeds diperbaharui sebagai bagian dari rencana perbaikan senilai £4 juta pada tahun 2006 dan mengganti namanya menjadi Laboratorium Priestley untuk menghormatinya sebagai ahli kimia terkemuka dari Leeds.[151] Pada tahun 2016 Universitas Huddersfield menamai ulang gedung departemen Sains Terapan sebagai Joseph Priestley Building, sebagai bagian dari penamaan kembali seluruh gedung kampus dengan nama-nama tokoh setempat yang terkenal.[152]

Pengakuan atas karya Priestley lainnya disampaikan oleh National Historic Chemical Landmark terhadap penemuan oksigen, pada 1 Agustus 1994, di Priestley House di Northumberland, Pennsylvania, oleh American Chemical Society. Pengakuan serupa juga dilakukan pada 7 Agustus 2000, di Bowood House di Wiltshire, England.[153] ACS juga mengenang jasa-jasa Priestley dengan menamai penghargaan tertingginya sebagai Medali Priestley.[154]

Karya terpilih

Priestley telah menulis banyak artikel sepanjang hidupnya. Tulisan-tulisannya, selain bidang sains, disusun oleh John Root, rekan Priestley, dalam dua puluh lima volume dari tahun 1817 hingga 1832. Ia menerbitkan buku pertamanya pada tahun 1761. Sebagai pengajar di Akademi Warrington, ia menulis banyak buku mengenai pendidikan. Buku-bukunya meliputi:

  • The Rudiments of English Grammar (1761)
  • Theory of Language and Universal Grammar (1762)
  • A Chart of Biography (1765)
  • Essay on a Course of Liberal Education for Civil and Active Life (1765)
  • Lectures on History and General Policy (1788)

Priestley telah menulis banyak buku bertopik teologi dan filsafat. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Institutes of Natural and Revealed Religion (1772–74)
  • An History of the Corruptions of Christianity (1782)
  • A General History of the Christian Church: From the Fall of the Western Empire to the Present Time (1790, 1802–03)
  • Disquisitions relating to Matter and Spirit (1777)

Ia juga menulis beberapa esai mengenai determinisme. Namun, banyak dari karya-karya teologi dan filsafatnya tidak mendapat banyak perhatian karena pencapaiannya dalam bidang sains, terutama terkait studinya mengenai gas.

Beberapa karya Priestley di bidang kimia antara lain:

  • Experiments and Observations on Different Kinds of Air (1774–77)
  • Experiments on the Generation of Air from Water (1793)
  • Experiments and Observations relating to the Analysis of Atmospheric Air (1800)
  • Doctrine of Phlogiston Established, and That of the Composition of Water Refuted (1800)

Ia juga menulis sejumlah buku mengenai listrik dan optika, diantaranya:

  • The History and Present State of Electricity (1767)
  • The History and Present State of Discoveries Relating to Vision, Light, and Colours (1772)

Catatan

  1. ^ McLachlan (1983), hlm. 28–30.
  2. ^ "Priestley" Diarsipkan 30 October 2014 di Wayback Machine.: Collins English Dictionary – Complete & Unabridged 2012 Digital Edition.
  3. ^ H. I. Schlesinger (1950). General Chemistry (edisi ke-4). hlm. 134. 
  4. ^ Kuhn (1996), hlm. 53–60; Schofield (2004), hlm. 112–113. Kesulitan dalam menentukan waktu dan tempat "penemuan" oksigen secara tepat, di dalam konteks pengembangan revolusi kimia, merupakan satu dari ilustrasi utama Thomas Kuhn mengenai sifat bertahap pergeseran paradigma dalam The Structure of Scientific Revolutions.
  5. ^ Tapper (2002), hlm. 10.
  6. ^ a b c d e Tapper (2002), hlm. 314.
  7. ^ Schofield (1997), hlm. 2.
  8. ^ a b "Priestley, Joseph". Oxford Dictionary of National Biography (edisi ke-online). Oxford University Press. doi:10.1093/ref:odnb/22788.  berlangganan atau keanggotan Perpustakaan Umum Britania Raya diperlukan
  9. ^ Schofield (1997), hlm. 2–12; Uglow (2002), hlm. 72; Jackson (2005), hlm. 19–25; Gibbs (1965), hlm. 1–4; Thorpe (1906), hlm. 1–11; Holt (1931), hlm. 1–6.
  10. ^ Schofield (1997), hlm. 14, 28–29; Uglow (2002), hlm. 72; Gibbs (1965), hlm. 5; Thorpe (1906), hlm. 11–12; Holt (1931), hlm. 7–9.
  11. ^ Schofield (1997), hlm. 1, 7–8; Jackson (2005), hlm. 25–30; Gibbs (1965), hlm. 4; Priestley, Autobiography, 71–73, 123.
  12. ^ Schofield (1997), hlm. 28–29; Jackson (2005), hlm. 30; Gibbs (1965), hlm. 5.
  13. ^ McEvoy (1983), hlm. 48–49.
  14. ^ Dikutip dalam Jackson (2005), hlm. 33. Lihat Schofield (1997), hlm. 40–57; Uglow (2002), hlm. 73–74; Jackson (2005), hlm. 30–34; Gibbs (1965), hlm. 5–10; Thorpe (1906), hlm. 17–22; Tapper (2002), hlm. 314; Holt (1931), hlm. 11–14; Garrett (1973), hlm. 54.
  15. ^ Schofield (1997), hlm. 62–69.
  16. ^ Schofield (1997), hlm. 62–69; Jackson (2005), hlm. 44–47; Gibbs (1965), hlm. 10–11; Thorpe (1906), hlm. 22–29; Holt (1931), hlm. 15–19.
  17. ^ Priestley, Joseph. The Rudiments of English Grammar; adapted to the use of schools. With observations on style. London: Dicetak untuk R. Griffiths, 1761.
  18. ^ Dikutip dalam Schofield (1997), hlm. 79.
  19. ^ Schofield (1997), hlm. 77–79, 83–85; Uglow (2002), hlm. 72; Jackson (2005), hlm. 49–52; Gibbs (1965), hlm. 13–16; Thorpe (1906), hlm. 30–32; Holt (1931), hlm. 19–23.
  20. ^ a b Schofield, Robert E. (2009). Enlightened joseph priestley : a study of his life and work from 1773 to 1804 (dalam bahasa Inggris). University Park: Penn State Univ Press. ISBN 978-0-271-03625-0. Diakses tanggal 26 Juni 2018. 
  21. ^ McLachlan, Iconography, 24–26.
  22. ^ Priestley, Autobiography, 87.
  23. ^ Lihat Thorpe (1906), hlm. 33–44 untuk deskripsi kehidupan Priestley di Warrington; Schofield (1997), hlm. 89–90, 93–94; Jackson (2005), hlm. 54–58; Uglow (2002), hlm. 73–75; Thorpe (1906), hlm. 47–50; Holt (1931), hlm. 27–28.
  24. ^ Sheps (1999), hlm. 135, 149; Holt (1931), hlm. 29–30.
  25. ^ Dikutip dalam Sheps (1999), hlm. 146.
  26. ^ Priestley, Joseph. Essay on a Course of Liberal Education for Civil and Active Life. London: Dicetak untuk C. Henderson di bawah Royal Exchange; T. Becket dan De Hondt di Strand; dan oleh J. Johnson dan Davenport, di Pater-Noster-Row, 1765.
  27. ^ Schofield (1997), hlm. 121; lihat pula Watts (1983), hlm. 92.
  28. ^ Schofield (2004), hlm. 254–59; McLachlan (1987–90), hlm. 255–58; Sheps (1999), hlm. 138, 141; Kramnick (1986), hlm. 12; Holt (1931), hlm. 29–33.
  29. ^ Priestley, Joseph. A Chart of Biography. London: J. Johnson, St. Paul's Church Yard, 1765 dan Joseph Priestley, A Description of a Chart of Biography. Warrington: Dicetak oleh William Eyres, 1765 dan Joseph Priestley, A New Chart of History. London: Ditulis dan diterbitkan untuk J. Johnson, 1769; A Description of a New Chart of History. London: Dicetak untuk J. Johnson, 1770.
  30. ^ Rosenberg (2007), hlm. 57–65 dan ff.
  31. ^ Gibbs (1965), hlm. 37; Schofield (1997), hlm. 118–19.
  32. ^ Schofield (1997), hlm. 136–37; Jackson (2005), hlm. 57–61.
  33. ^ Schofield (1997), hlm. 141–42, 152; Jackson (2005), hlm. 64; Uglow (2002), hlm. 75–77; Thorpe (1906), hlm. 61–65.
  34. ^ Priestley, Joseph. The History and Present State of Electricity, with original experiments. London: Dicetak untuk J. Dodsley, J. Johnson dan T. Cadell, 1767.
  35. ^ a b Schofield (1997), hlm. 144–56.
  36. ^ Schofield (1997), hlm. 156–57; Gibbs (1965), hlm. 28–31; lihat pula Thorpe (1906), hlm. 64.
  37. ^ Peneliti awal lainnya yang menduga bahwa gaya listrik berkurang terhadap jarak seperti halnya gaya gravitasi (yaitu, kuadrat terbalik jarak) di antaranya Daniel Bernoulli (lihat: Abel Socin (1760) Acta Helvetia, vol. 4, hlm. 224–25.) dan Alessandro Volta, keduanya mengukur gaya antara lempeng kapasitor, serta Aepinus. Lihat: J.L. Heilbron, Electricity in the 17th and 18th Centuries: A Study of Early Modern Physics (Los Angeles, California: University of California Press, 1979), hlm. 460–62, 464 Diarsipkan 14 May 2016 di Wayback Machine. (termasuk catatan kaki 44).
  38. ^ Joseph Priestley, The History and Present State of Electricity, with Original Experiments (London, England: 1767), hlm. 732 Diarsipkan 28 May 2016 di Wayback Machine.:

    May we not infer from this experiment, that the attraction of electricity is subject to the same laws with that of gravitation, and is therefore according to the squares of the distances; since it is easily demonstrated, that were the earth in the form of a shell, a body in the inside of it would not be attracted to one side more than another?

  39. ^ Schofield (1997), hlm. 143–44; Jackson (2005), hlm. 65–66; lihat Schofield (1997), hlm. 152 dan 231–32 untuk analisis mengenai edisi yang berbeda.
  40. ^ a b Priestley, Joseph. Essay on the First Principles of Government; and on the nature of political, civil, and religious liberty. London: Dicetak untuk J. Dodsley; T. Cadell; dan J. Johnson, 1768.
  41. ^ Priestley, Joseph. Remarks on some paragraphs in the fourth volume of Dr. Blackstone's Commentaries on the laws of England, relating to the Dissenters. London: Dicetak untuk J. Johnson dan J. Payne, 1769.
  42. ^ Schofield (1997), hlm. 165–69; Holt (1931), hlm. 42–43.
  43. ^ Schofield (1997), hlm. 170–71; Gibbs (1965), hlm. 37; Watts (1983), hlm. 93–94; Holt (1931), hlm. 44.
  44. ^ Priestley. Institutes of Natural and Revealed Religion. London: Dicetak untuk J. Johnson, Vol. I, 1772, Vol. II, 1773, Vol. III, 1774.
  45. ^ Miller (1993), hlm. xvi; Schofield (1997), hlm. 172.
  46. ^ Schofield (1997), hlm. 174; Uglow (2002), hlm. 169; Tapper (2002), hlm. 315; Holt (1931), hlm. 44.
  47. ^ Jackson (2005), hlm. 102.
  48. ^ McLachlan (1987–90), hlm. 261; Gibbs (1965), hlm. 38; Jackson (2005), hlm. 102; Uglow (2002), hlm. 169.
  49. ^ a b Schofield (1997), hlm. 181.
  50. ^ Lihat Schofield (1997), hlm. 181–88 untuk analisis mengenai dua kontroversi tersebut.
  51. ^ Schofield (1997), hlm. 193–201 untuk analisis mengenai jurnal tersebut; Uglow (2002), hlm. 169; Holt (1931), hlm. 53–55.
  52. ^ Lihat Schofield (2004), hlm. 202–7 untuk analisis kontribusi Priestley dalam jurnal ini.
  53. ^ Schofield (1997), hlm. 207.
  54. ^ Schofield (1997), hlm. 202–05; Holt (1931), hlm. 56–64.
  55. ^ Gibbs (1965), hlm. 39–43; Uglow (2002), hlm. 169; Garrett (1973), hlm. 17; Tapper (2002), hlm. 315; Holt (1931), hlm. 34–37; Philip (1985); Miller (1993), hlm. xiv.
  56. ^ Dikutip dalam Kramnick (1996), hlm. 8.
  57. ^ Schofield (1997), hlm. 227, 232–38; lihat pula Gibbs (1965), hlm. 47; Kramnick (1996), hlm. 9–10.
  58. ^ Priestley, Joseph. Proposals for printing by subscription, The history and present state of discoveries relating to vision, light, and colours. Leeds: n.p., 1771.
  59. ^ Schofield (1997), hlm. 240–49; Gibbs (1965), hlm. 50–55; Uglow (2002), hlm. 134.
  60. ^ Priestley, Joseph. Directions for impregnating water with fixed air; in order to communicate to it the peculiar spirit and virtues of Pyrmont water, and other mineral waters of a similar nature. London: Dicetak untuk J. Johnson, 1772.
  61. ^ Schofield (1997), hlm. 256–57; Gibbs (1965), hlm. 57–59; Thorpe (1906), hlm. 76–79; Uglow (2002), hlm. 134–36; 232–34.
  62. ^ Schils, René (2011). How James Watt Invented the Copier: Forgotten Inventions of Our Great Scientists (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. hlm. 36. 
  63. ^ LaMoreaux, Philip E. (2012). Springs and Bottled Waters of the World: Ancient History, Source, Occurrence, Quality and Use (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. hlm. 135. 
  64. ^ Schofield (1997), hlm. 251–55; lihat Holt (1931), hlm. 64; Gibbs (1965), hlm. 55–56; dan Thorpe (1906), hlm. 80–81, untuk kisah lengkap mengenai pencapaiannya ini.
  65. ^ Schofield (1997), hlm. 270–71; Jackson (2005), hlm. 120–22; Gibbs (1965), hlm. 84–86: Uglow (2002), hlm. 239–40; Holt (1931), hlm. 64–65.
  66. ^ Dikutip dalam Gibbs, 91.
  67. ^ Schofield (2004), hlm. 4–11; 406; Gibbs (1965), hlm. 91–94; Jackson (2005), hlm. 122, 124, 143–52, 158–62; Thorpe (1906), hlm. 80–85; Watts (1983), hlm. 96; Holt (1931), hlm. 70–94 (termasuk kutipan besar dari surat-surat Priestley yang dikirim untuk putra-putra Shelburne dari Eropa).
  68. ^ Schofield (2004), 72.
  69. ^ McEvoy & McGuire (1975), hlm. 326–27; Tapper (2002), hlm. 316.
  70. ^ Schofield (2004), hlm. 59–76; Gibbs (1965), hlm. 99–100; Holt (1931), hlm. 112–24; McEvoy & McGuire (1975), hlm. 333–34.
  71. ^ Tapper (2002), hlm. 320; Priestley, Autobiography, 111; Schofield (2004), hlm. 37–42; Holt (1931), hlm. 93–94; 139–42.
  72. ^ Schofield (2004), hlm. 77–91; Garrett (1973), hlm. 55; Tapper (2002), hlm. 319; Sheps (1999), hlm. 138; McEvoy (1983), hlm. 50; McEvoy & McGuire (1975), hlm. 338–40.
  73. ^ Sheps (1999), hlm. 138.
  74. ^ McEvoy & McGuire (1975), hlm. 341–45.
  75. ^ Leibniz, Gottfried Wilhelm. Confessio Philosophi: Papers Concerning the Problem of Evil, 1671–1678. Trans. Robert C. Sleigh, Jr. New Haven: Yale University Press (2004), xxxviii, 109. ISBN 978-0-300-08958-5. Naskah Latin asli dan terjemahan Inggris dari A Philosopher's Creed karya Leibniz dapat ditemukan di Wikisources Latin dan Inggris.
  76. ^ Stewart, Matthew. The Courtier and the Heretic: Leibniz, Spinoza, and the Fate of God in the Modern World. New York: W. W. Norton (2006), 171. ISBN 0-393-05898-0.
  77. ^ McEvoy & McGuire (1975), hlm. 341.
  78. ^ Adams, Robert Merrihew. Leibniz: Determinist, Theist, Idealist. New York: Oxford University Press (1998), 10–13, 1–20, 41–44. ISBN 0-19-508460-8.
  79. ^ Rutherford (1995), hlm. 213–18.
  80. ^ Rutherford (1995), hlm. 46.
  81. ^ Schofield (2004), hlm. 78–79.
  82. ^ Rutherford (1995), hlm. 12–15, 22–45, 49–54.
  83. ^ Priestley, Joseph. Letter to a Layman, on the Subject of the Rev. Mr. Lindsey's Proposal for a Reformed English Church. London: Dicetak untuk J. Wilkie, 1774.
  84. ^ Schofield (2004), 26–28; Jackson, 124; Gibbs, 88–89; Holt, 56–64.
  85. ^ Schofield (2004), 225, 236–38.
  86. ^ Priestley, Joseph. Experiments and Observations on Different Kinds of Air. 3 vol. London W. Bowyer dan J. Nichols, 1774–77. Terdapat beberapa edisi yang berbeda dari volume-volume tersebut.
  87. ^ Lihat Gibbs 67–83 untuk penjelasan mengenai seluruh eksperimen Priestley selama masa ini; Thorpe, 170ff.
  88. ^ a b Priestley, Joseph. "An Account of Further Discoveries in Air". Philosophical Transactions 65 (1775): 384–94.
  89. ^ Thorpe, 167–68; Schofield (2004), 98–101.
  90. ^ Fruton (2002), 20 dan 29.
  91. ^ Schaffer, 152.
  92. ^ Dikutip dalam Kramnick, 11–12; lihat pula Schofield (2004), 121–24.
  93. ^ Schofield (2004), 93–105; Uglow, 240–41; lihat Gibbs 105–16 untuk penjelasan mengenai eksperimen ini.
  94. ^ Dikutip dalam Schofield (2004), 107.
  95. ^ Schofield (2004), 105–19; lihat pula Jackson, 126–27, 163–64, 166–74; Gibbs, 118–23; Uglow, 229–31, 241; Holt, 93.
  96. ^ a b Kuhn, 53–55.
  97. ^ a b Schofield (2004), 129–30; Gibbs, 124–25.
  98. ^ Schofield (2004), 141–43; lihat pula Jackson, 198–99; Holt, 81–82.
  99. ^ Nikkah, Roya (16 Desember 2012). "The Duchess discovers blue blood in her own family". UK Sunday Telegraph (dalam bahasa Inggris). hlm. 9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Oktober 2014. Diakses tanggal 8 Juli 2014. 
  100. ^ "Book of Members, 1780–2010: Chapter P" (PDF) (dalam bahasa Inggris). American Academy of Arts and Sciences. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 15 Mei 2011. Diakses tanggal 28 Juli 2014. 
  101. ^ a b Dionisio, Jennifer (Musim Panas 2010). "Birmingham Toast". Chemical Heritage Magazine (dalam bahasa Inggris). 28 (2): 18. 
  102. ^ Dikutip dalam Schofield (2004), 167
  103. ^ Schofield (2004), 168; lihat pula Jackson 203–08; Gibbs, 154–61; Uglow, 358–61.
  104. ^ Memoirs of the Royal Academy of Sciences of Paris année 1777 (1780): 592–600. Tulisan berikutnya berjudul "Réflexions sur le phlogistique, pour servir de suite à la théorie de la combustion et de la calcination publiée en 1777" Memoirs of the Royal Academy of Sciences of Paris année 1783 (1786): 505–538 (diterjemahkan oleh Nicholas W. Best sebagai "Lavoisier's 'Reflections on Phlogiston' I: Against Phlogiston Theory", Foundations of Chemistry 17 (2015): 137–151).
  105. ^ Thorpe, 210; lihat pula Schofield (2004), 169–94; Jackson 216–24.
  106. ^ Priestley, Joseph. An History of the Corruptions of Christianity. 2 vol. Birmingham: Dicetak oleh Piercy and Jones; London: Dicetak untuk J. Johnson, 1782.
  107. ^ Schofield (2004), 216.
  108. ^ Dikutip dalam Gibbs, 249.
  109. ^ Schofield (2004), 216–23; Thorpe, 106–08; Holt, 133–39; Philip (1985).
  110. ^ Priestley, Joseph. The importance and extent of free inquiry in matters of religion: a sermon, preached before the congregations of the Old and New Meeting of Protestant Dissenters at Birmingham. 5 November 1785. To which are added, reflections on the present state of free inquiry in this country. Birmingham: Dicetak oleh M. Swinney; untuk J. Johnson, London, 1785.
  111. ^ Dikutip dalam Gibbs, 173.
  112. ^ Gibbs, 169–76; Uglow, 408.
  113. ^ Dikutip dalam Gibbs, 204; Schofield (2004), 264, 285, 289; Thorpe, 122–44; Uglow, 440–46; Jackson, 248–60; Rose, 68–88; Holt, 154ff.
  114. ^ Joseph Priestley at hackney.gov.uk Diarsipkan 3 March 2016 di Wayback Machine.
  115. ^ Priestley, Joseph. Letters to the Right Honourable Edmund Burke, occassioned by his Reflections on the Revolution in France. Birmingham: Dicetak oleh Thomas Pearson, 1791.
  116. ^ Schaffer, 160; Schofield (2004), 298–99; Thorpe, 145–46; Uglow, 446–49; Jackson, 300–05.
  117. ^ Priestley, Joseph. An Appeal to the Public on the Subject of the Riots in Birmingham. To which are added, strictures on a pamphlet, entitled ’Thoughts on the late riot at Birmingham.’ Birmingham: Dicetak oleh J. Thompson; dijual oleh J. Johnson, London, 1791.
  118. ^ Dikutip dalam Schofield (2004), hlm. 295.
  119. ^ Sebuah plaket biru yang menandai lokasi Gravel Pit Meeting di Ram Place dan plaket coklat di lokasi kediaman Priestley di 113, Lower Clapton Road: Joseph Priestley di hackney.gov.uk Diarsipkan 3 March 2016 di Wayback Machine.
  120. ^ Schofield (2004), hlm. 318.
  121. ^ Gibbs (1965), hlm. 214.
  122. ^ Gibbs (1965), hlm. 216; Schofield (2004), hlm. 318.
  123. ^ Graham (1995), hlm. 26.
  124. ^ Gibbs (1965), hlm. 216; Schofield,(2004), hlm. 318.
  125. ^ Schwartz, A. Truman; McEvoy, John G., ed. (1990). Motion toward perfection : the achievement of Joseph Priestley. Boston, Mass.: Skinner House Books. hlm. 199. ISBN 978-1558960107. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juni 2016. Diakses tanggal 11 September 2014. 
  126. ^ Graham (1995), hlm. 27; Schofield (2004), hlm. 318.
  127. ^ Graham (1995), hlm. 33.
  128. ^ Graham (1995), hlm. 35.
  129. ^ Gibbs, 207–22; Schofield (2004), 304–18; Thorpe, 145–55; Uglow, 446–49, 453–54; Jackson, 300–05; Holt, 177–78.
  130. ^ Schofield (2004), 324–32; Thorpe, 155–57; Jackson, 310–14; Holt, 179ff.
  131. ^ Priestley, Joseph. A General History of the Christian Church. Northumberland: Printed for the author by Andrew Kennedy, 1803.
  132. ^ Dikutip dalam Schofield (2004), 339–43.
  133. ^ Schofield (2004), 352–72; Gibbs, 244–46.
  134. ^ Priestley, Joseph. Letters to the inhabitants of Northumberland and its neighbourhood, on subjects interesting to the author, and to them. Northumberland: Dicetak oleh Andrew Kennedy, 1799.
  135. ^ Schofield (2004), 400–01; Gibbs, 247–48; Thorpe, 162–65; Jackson, 324–25; Holt, 213–16.
  136. ^ "Edgar Fahs Smith Collection" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2008. Diakses tanggal 17 November 2006.  Lihat pula halaman 153 Walker, William H. (1927). "History of the Priestley house and the movement for its preservation". Journal of Chemical Education (dalam bahasa Inggris). 4 (2): 150–158. Bibcode:1927JChEd...4..150W. doi:10.1021/ed004p150. 
  137. ^ Schofield (2004), 151–52.
  138. ^ Dikutip dalam McLachlan (1987–90), 259–60.
  139. ^ Thorpe, 74; Kramnick, 4.
  140. ^ a b Tapper, 322.
  141. ^ Schofield (2004), 3.
  142. ^ Schofield (2004), 52–57; Holt, 111–12.
  143. ^ McEvoy (1983), 47.
  144. ^ Schaffer, 154–57.
  145. ^ Eshet, 131.
  146. ^ "Joseph Priestley College". Joseph Priestley College. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2007. Diakses tanggal 1 Januari 2010. 
  147. ^ Schmadel, Lutz D. Dictionary of Minor Planet Names. 5th ed. Berlin and New York: Springer (2003), 474.
  148. ^ Patung di Birmingham merupakan pembuatan ulang dari tahun 1951, berbahan perunggu, dari marmer putih pada mulanya oleh A. W. Williamson, yang diresmikan tahun 1874.
  149. ^ Batu bulan dari Lunar Society dipersembahkan untuk mengenang Priestley di Birmingham. Terdapat plaket biru untuk mengenang Priestley di sisi Gereja St. Michael dan St. Joseph, New Meeting House Lane, Birmingham (Birmingham Civic Society Diarsipkan 10 February 2008 di Wayback Machine. Diakses tanggal 1 Januari 2010), and another on the Warrington Salvation Army Citadel, once the home of Priestley (British Crystallographic Association Diarsipkan 25 September 2006 di Wayback Machine. Diakses tanggal 1 Januari 2010).
  150. ^ Joseph Priestley Celebration Diarsipkan 1 November 2007 di Wayback Machine.. Dickinson College. Diakses tanggal 1 Januari 2010.
  151. ^ "Minister opens £4m 'state-of-the-art' chemistry facilities at Leeds", 20 Oktober 2006, University of Leeds, Diakses tanggal 25 November 2018.
  152. ^ "University of Huddersfield". www.hud.ac.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Januari 2017. Diakses tanggal 8 Februari 2017. 
  153. ^ "National Historic Chemical Landmarks". Joseph Priestley and the Discovery of Oxygen. American Chemical Society. 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2015. 
  154. ^ Raber, Linda R. (7 April 2008). "85th Anniversary of the Priestley Medal". Chemical & Engineering News. American Chemical Society. Diakses tanggal 12 November 2018. 

Referensi

Bahan primer

  • Lindsay, Jack, ed. (1970). Autobiography of Joseph Priestley (dalam bahasa Inggris). Teaneck: Fairleigh Dickinson University Press. ISBN 0-8386-7831-9. 
  • Miller, Peter N., ed. (1993). Priestley: Political Writings (dalam bahasa Inggris). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-42561-1. 
  • Passmore, John A., ed. (1964). Priestley's Writings on Philosophy, Science and Politics (dalam bahasa Inggris). New York: Collier Books. 
  • Rutt,, John T. (1832). Collected Theological and Miscellaneous Works of Joseph Priestley (dalam bahasa Inggris). 2 volume. London: George Smallfield. 
  • Rutt, John T., ed. (1831). Life and Correspondence of Joseph Priestley (dalam bahasa Inggris). 2 volume. London: George Smallfield. 
  • Schofield, Robert E., ed. (1966). A Scientific Autobiography of Joseph Priestley (1733–1804): Selected Scientific Correspondence (dalam bahasa Inggris). Cambridge: MIT Press. 

Biografi

Bahan sekunder

  • Anderson, R. G. W.; Lawrence, Christopher (1987). Science, Medicine and Dissent: Joseph Priestley (1733–1804) (dalam bahasa Inggris). London: Wellcome Trust. ISBN 0-901805-28-9. 
  • Bowers, J. D. (2007). Joseph Priestley and English Unitarianism in America (dalam bahasa Inggris). University Park: Pennsylvania State University Press. ISBN 0-271-02951-X. 
  • Braithwaite, Helen (2003). Romanticism, Publishing and Dissent: Joseph Johnson and the Cause of Liberty (dalam bahasa Inggris). New York: Palgrave Macmillan. ISBN 0-333-98394-7. 
  • Conant, J. B., ed. (1950). "The Overthrow of the Phlogiston Theory: The Chemical Revolution of 1775–1789". Harvard Case Histories in Experimental Science (dalam bahasa Inggris). Cambridge: Harvard University Press. 
  • Crook, R. E. (1966). A Bibliography of Joseph Priestley (dalam bahasa Inggris). London: Library Association. 
  • Crossland, Maurice (1987). "The Image of Science as a Threat: Burke versus Priestley and the 'Philosophic Revolution'". British Journal for the History of Science (dalam bahasa Inggris). 20: 277–307. 
  • Donovan, Arthur (1996). Antoine Lavoisier: Science, Administration and Revolution (dalam bahasa Inggris). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-56218-X. 
  • Eshet, Dan (2001). "Rereading Priestley". History of Science (dalam bahasa Inggris). 39 (2): 127–59. 
  • Fitzpatrick, Martin (1977). "Joseph Priestley and the Cause of Universal Toleration". The Price-Priestley Newsletter (dalam bahasa Inggris). 1: 3–30. 
  • Garrett, Clarke (1973). "Joseph Priestley, the Millennium, and the French Revolution". Journal of the History of Ideas (dalam bahasa Inggris). 34 (1): 51–66. 
  • Fruton, Joseph S (2002). Methods and Styles in the Development of Chemistry (dalam bahasa Inggris). Philadelphia: American Philosophical Society. ISBN 0-87169-245-7. 
  • Kramnick, Isaac (1986). "Eighteenth-Century Science and Radical Social Theory: The Case of Joseph Priestley's Scientific Liberalism". Journal of British Studies (dalam bahasa Inggris). 25: 1–30. 
  • Kuhn, Thomas (1996). The Structure of Scientific Revolutions (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-3). Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-45808-3. 
  • Haakonssen, Knud, ed. (1996). Enlightenment and Religion: Rational Dissent in Eighteenth-Century Britain (dalam bahasa Inggris). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-56060-8. 
  • McCann, H. (1978). Chemistry Transformed: The Paradigmatic Shift from Phlogiston to Oxygen (dalam bahasa Inggris). Norwood: Alex Publishing. ISBN 0-89391-004-X. 
  • McEvoy, John G. (1978). "Joseph Priestley, 'Aerial Philosopher': Metaphysics and Methodology in Priestley's Chemical Thought, from 1762 to 1781". Ambix (dalam bahasa Inggris). 25: 1–55, 93–116, 153–75. 
  • McEvoy, John G. (1979). "Joseph Priestley, 'Aerial Philosopher': Metaphysics and Methodology in Priestley's Chemical Thought, from 1762 to 1781". Ambix (dalam bahasa Inggris). 26: 16–30. 
  • McEvoy, John G. (1983). "Enlightenment and Dissent in Science: Joseph Priestley and the Limits of Theoretical Reasoning". Enlightenment and Dissent (dalam bahasa Inggris). 2: 47–68. 
  • McEvoy, John G. (1995). "Priestley Responds to Lavoisier's Nomenclature: Language, Liberty, and Chemistry in the English Enlightenment". Dalam Bernadette Bensaude-Vincent dan Ferdinando Abbri. Lavoisier in European Context: Negotiating a New Language for Chemistry (dalam bahasa Inggris). Canton, MA: Science History Publications. ISBN 0-88135-189-X. 
  • McEvoy, John G.; McGuire, J. E. (1975). "God and Nature: Priestley's Way of Rational Dissent". Historical Studies in the Physical Sciences (dalam bahasa Inggris). 6: 325–404. 
  • McLachlan, John (1983). Joseph Priestley Man of Science 1733–1804: An Iconography of a Great Yorkshireman (dalam bahasa Inggris). Braunton and Devon: Merlin Books. ISBN 0-86303-052-1. 
  • McLachlan, John (1987–90). Joseph Priestley and the Study of History. Transactions of the Unitarian Historical Society (dalam bahasa Inggris). 19. hlm. 252–63. 
  • Philip, Mark (1985). "Rational Religion and Political Radicalism". Enlightenment and Dissent (dalam bahasa Inggris). 4: 35–46. 
  • Rose, R. B. (1960). "The Priestley Riots of 1791". Past and Present (dalam bahasa Inggris). 18: 68–88. 
  • Rosenberg, Daniel (2007). "Joseph Priestley and the Graphic Invention of Modern Time". Studies in Eighteenth Century Culture (dalam bahasa Inggris). 36 (1): 55–103. 
  • Rutherford, Donald (1995). Leibniz and the Rational Order of Nature (dalam bahasa Inggris). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-46155-3. 
  • Schaffer, Simon (1984). "Priestley Questions: An Historiographic Survey". History of Science (dalam bahasa Inggris). 22 (2): 151–83. 
  • Sheps, Arthur (1999). "Joseph Priestley's Time Charts: The Use and Teaching of History by Rational Dissent in late Eighteenth-Century England". Lumen (dalam bahasa Inggris). 18: 135–54. 
  • Watts, R. (1983). "Joseph Priestley and Education". Enlightenment and Dissent (dalam bahasa Inggris). 2: 83–100. 

Pranala luar

Biografi pendek daring